PURWOKERTO – Semangat pemberdayaan kaum difabel terus digelorakan oleh Telkom University Purwokerto melalui kegiatan Pelatihan Konten Digital Marketing yang berlangsung di UKM batik Dejarumi, Kabupaten Banyumas. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diikuti oleh 12 peserta difabel, sebagian besar merupakan pekerja kreatif di brand fashion lokal tersebut.
Pelatihan menghadirkan Silvia Van Marsally, dosen Program Studi Bisnis Digital Telkom University Purwokerto, bersama tim pengabdian masyarakat. Mereka membekali peserta dengan berbagai keterampilan digital, mulai dari pembuatan konten menarik, teknik pengambilan video yang efektif, hingga strategi meningkatkan *engagement* di media sosial.
Ketua tim pengabdian masyarakat, Eka Purbaya, menjelaskan bahwa kegiatan ini dirancang untuk membuka peluang kemandirian ekonomi bagi penyandang disabilitas.
“Kami ingin teman-teman difabel mampu memanfaatkan media sosial bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai sarana promosi dan pemasaran produk mereka,” ujar Eka. “Dengan memahami strategi konten digital, jangkauan pasar mereka bisa semakin luas.”
Peserta pelatihan merupakan karyawan Dejarumi, sebuah brand fashion lokal yang fokus pada produk ready to wear berbahan wastra, khususnya batik Banyumas. Dalam kesempatan itu, Telkom University Purwokerto juga menyerahkan bantuan berupa mesin jahit untuk mendukung peningkatan kualitas produksi Dejarumi.
Owner Dejarumi, Ari Nugroho, menyampaikan apresiasinya atas kepedulian kampus terhadap pelaku usaha difabel.
“Kehadiran Telkom University sangat membantu kami, tidak hanya lewat pelatihan dan bantuan alat, tapi juga pendampingan optimalisasi website agar produk kami bisa menjangkau pasar yang lebih luas,” ungkapnya.
Salah satu peserta, Tatik Dumilah, mengaku mendapatkan banyak ilmu baru dari pelatihan tersebut.
“Selama ini saya pakai media sosial hanya untuk hiburan. Setelah ikut pelatihan, saya tahu ternyata bisa dipakai buat jualan juga. Sekarang saya lebih paham cara bikin konten yang menarik,” katanya antusias.
Melalui kegiatan ini, Telkom University Purwokerto berharap dapat terus berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat difabel, terutama dalam hal literasi digital dan peningkatan daya saing di era ekonomi kreatif.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi langkah nyata agar teman-teman difabel bisa berkembang, produktif, dan berdaya di dunia digital,” tutup Eka Purbaya.







