Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Pondok Pesantren: Penjaga Moral Bangsa di Tengah Krisis Etika Media

Penulis Tim Redaksi
Rabu, 15 Oktober 2025
Topik Purwokerto
A A

Oleh: Ilham Alhamdi Kader Himpunan Mahasiswa Islam (HM) Cab. Purwokerto

Media, Moralitas, dan Krisis Nilai

Beberapa waktu lalu, publik dikejutkan oleh tayangan di salah satu program televisi Trans7 yang dinilai melecehkan tradisi pondok pesantren. Dalam tayangan tersebut, kehidupan santri dan lingkungan pesantren digambarkan dengan nada satir, seolah-olah pesantren adalah ruang tertinggal dan bahan candaan publik.

BacaJuga

Bukan Hanya Olah Raga, Namun Olah Rasa Menjadi Perhatian SMK SPM Nasional Pelayaran Purwokerto

Bupati Banyumas Lantik Pejabat Eselon II, Ingatkan ASN: Harus Punya Empati dan Stop “Gradag-Grudug”

Peristiwa ini bukan sekadar kekhilafan teknis atau lelucon yang berlebihan. Ia mencerminkan krisis pemahaman terhadap nilai-nilai luhur yang melekat pada lembaga pendidikan pesantren sebuah institusi yang justru telah menjadi benteng moral, kemandirian, dan peradaban bangsa Indonesia.

Pesantren: Akar Peradaban dan Pelita Kebangsaan

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan tertua di Indonesia yang telah melahirkan tokoh-tokoh besar dan negarawan yang berperan penting dalam sejarah bangsa. Dari lingkungan pesantren lahir KH. Hasyim Asy’ari, KH. Ahmad Dahlan, KH. Wahid Hasyim, hingga KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur).

Mereka bukan hanya ulama, tetapi juga arsitek moral dan ideolog bangsa. Pesantren menanamkan prinsip adab sebelum ilmu, keikhlasan sebelum kepentingan dunia, dan pengabdian di atas kepentingan diri. Nilai-nilai itu yang hari ini tampak semakin asing di tengah derasnya arus hiburan dan digitalisasi yang kerap menihilkan etika.

Ketika banyak ruang publik kehilangan makna kejujuran dan kesantunan, pesantren tetap berdiri sebagai penjaga nilai. Tradisi ngaji, tirakat, ta’dzim kepada guru, dan hidup sederhana bukanlah simbol keterbelakangan, tetapi cara hidup yang menegakkan kemuliaan manusia di tengah modernitas yang sering melupakan makna kehidupan itu sendiri.

Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) HMI dan Relevansinya

Dalam kerangka Nilai-nilai Dasar Perjuangan (NDP) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), manusia dipahami sebagai khalifah di muka bumi yang bertugas menegakkan nilai kebenaran, keadilan, dan kemanusiaan. NDP menegaskan bahwa keseimbangan antara iman, ilmu, dan amal adalah fondasi bagi terciptanya manusia paripurna insan cita yang berilmu, beriman, dan bertanggung jawab sosial.

Jika tayangan televisi dapat melecehkan pesantren, itu menunjukkan betapa jauhnya sebagian pelaku media dari nilai insan cita tersebut. Ilmu dan teknologi tanpa nilai iman hanya akan melahirkan produk budaya yang kehilangan arah dan kemanusiaan.

Pesantren, sebaliknya, mengajarkan keseimbangan itu secara utuh: santri dididik agar berilmu tanpa kehilangan adab, berpendapat tanpa kehilangan rasa hormat, dan berjuang tanpa kehilangan keikhlasan. Di sinilah korelasi mendalam antara pesantren dan NDP HMI keduanya menempatkan manusia bukan sekadar makhluk rasional, tetapi juga makhluk bermoral yang wajib menjaga harmoni sosial dan spiritual.

Pesantren di Tengah Arus Modernitas

Dalam konteks kehidupan zaman kini, ketika moral publik kian memudar dan media sering terjebak dalam logika rating, pesantren justru tampil sebagai alternatif nilai. Di tengah gempuran teknologi yang serba cepat, pesantren tetap mengajarkan kesabaran; di tengah budaya konsumtif, pesantren menanamkan kesederhanaan; di tengah individualisme, pesantren menumbuhkan solidaritas dan kepedulian sosial.

Nilai-nilai inilah yang seharusnya diangkat oleh media, bukan justru dijadikan bahan candaan. Karena dari pesantrenlah bangsa ini belajar bagaimana menjadi manusia yang utuh manusia yang beradab, beriman, dan berilmu.

Penutup

Kasus Trans7 seharusnya menjadi cermin refleksi bagi seluruh pelaku media. Mengolok-olok pesantren sama dengan merendahkan jati diri bangsa sendiri. Media memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga perasaan publik, menghormati nilai budaya, dan menjadi sarana pencerahan, bukan pelecehan.

Bangsa Indonesia berdiri di atas nilai-nilai luhur yang digali dari pesantren. Jika media terus abai terhadap nilai-nilai itu, maka sesungguhnya yang terancam bukan hanya pesantren tetapi moral kolektif bangsa.

Dalam semangat NDP HMI, pesantren adalah ruang aktualisasi insan cita: tempat di mana iman, ilmu, dan amal berpadu menjadi kekuatan moral yang menjaga peradaban. Dan selama pesantren masih berdiri, bangsa ini tidak akan kehilangan cahaya.

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Bapas Purwokerto Dorong Sinergi Lintas Instansi, Cegah Kekerasan dan Pernikahan Usia Anak di Banyumas

Selanjutnya

63 Tahun Fakultas Pertanian Unsoed, Rektor Ajak Perkuat Ketahanan Pangan dan Energi

Sorotan

BAZNAS : Mengelola Zakat untuk Kesejahteraan Umat di Indonesia

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Rekomendasi Kuliner Khas Purwokerto dan Baturraden

Kelezatan Kuliner Tradisional Baturraden: Nuansa Pedesaan Hingga Tengah Hutan

Populer Minggu ini

Bukan Hanya Olah Raga, Namun Olah Rasa Menjadi Perhatian SMK SPM Nasional Pelayaran Purwokerto

Warga Purwokerto Rugi Rp 3 Miliar Ditipu Rekan Sendiri

Kolaborasi Humanis: Kejari Banyumas, Unsoed dan Yayasan Tribhata, Perjuangkan Hak Korban Kekerasan Seksual

Pilihan Pembaca

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Marathon Ziarah dan Sowan Masyayikh

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In