Purwokerto, suarabanyumas.co.id – Upaya meningkatkan literasi sejak usia dini terus didorong berbagai pihak. Salah satunya datang dari tim dosen Telkom University Purwokerto yang menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat bertajuk Cerita untuk Semua. Kegiatan ini berbentuk pelatihan pembuatan buku cerita digital untuk para pengajar di kelompok belajar anak “Kinder Club”, dan berlangsung pada Senin (30/6) di kampus Telkom University Purwokerto.
Pelatihan dirancang untuk membekali para pengajar dengan keterampilan menyusun buku cerita yang menarik, edukatif, dan berbasis teknologi. Tujuannya adalah menyediakan bahan bacaan yang mampu menumbuhkan minat baca anak secara kreatif. Para peserta dikenalkan pada proses pengembangan cerita anak, dari eksplorasi ide, penulisan narasi, hingga ilustrasi digital yang menarik.
Jenis cerita yang dikembangkan beragam, mulai dari dongeng dan fabel hingga legenda dan kisah moral sederhana. Untuk memperkaya tampilan visual, peserta menggunakan platform desain Canva.com. Selanjutnya, karya mereka dipublikasikan dalam format buku digital interaktif melalui Heyzine.com.
Ketua tim pengabdian masyarakat, Muhammad Panji, menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi salah satu cara kampus untuk membangun sinergi dengan komunitas lokal. Tim pelatihan sendiri terdiri dari tiga dosen, yakni Muhammad Panji, Melinda Br. Ginting, dan Slamet Indriyanto.
“Alhamdulillah, kegiatan berjalan lancar. Semoga kerja sama antara Telkom University dan Kinder Club terus berlanjut untuk menghadirkan program-program yang bermanfaat,” ujarnya.
Sebanyak 20 pengajar dari Kinder Club yang dipimpin oleh Resti mengikuti pelatihan ini. Dalam keterangannya, Resti menyebut kegiatan ini memberikan wawasan baru bagi para pengajar dalam menyampaikan materi kepada anak-anak.
“Ilmu yang kami dapatkan sangat berguna dan menyegarkan. Harapannya, kegiatan seperti ini terus ada dengan materi yang lebih beragam dan inspiratif,” ujarnya.
Pelatihan ditutup dengan suasana akrab dan penuh antusiasme. Kolaborasi antara dosen, pengajar, dan peserta menunjukkan bahwa kemitraan antara kampus dan masyarakat dapat menghasilkan pengalaman belajar yang menyenangkan dan berdampak nyata. Semangat literasi yang dibangun diharapkan mampu melahirkan generasi pembaca cilik yang kreatif, cerdas, dan berkarakter.