BANJARNEGARA— Sebagai bentuk komitmen dalam mendukung pelaksanaan 13 Akselerasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Purwokerto melaksanakan kunjungan kerja ke Rutan Kelas IIB Banjarnegara pada Rabu, 29 Oktober 2025. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan kompetensi kehumasan, penguatan program ketahanan pangan, serta pelaksanaan sidang Tim Pengamat Pemasyarakatan (TPP).
Rombongan dipimpin langsung oleh Kepala Bapas Purwokerto, Bluri Wijaksono, didampingi Pembimbing Kemasyarakatan Madya, tim Humas, pejabat struktural, dan staf tata usaha. Kedatangan mereka disambut dengan hangat oleh Kepala Rutan Banjarnegara, Dodik Harmono, beserta jajaran.
Dalam sambutannya, Kepala Bapas Purwokerto, Bluri Wijaksono, menegaskan bahwa kunjungan ini merupakan langkah nyata untuk memperkuat koordinasi antar-UPT Pemasyarakatan sekaligus memperluas ruang belajar bersama dalam berbagai aspek strategis.
“Kami berkomitmen untuk terus meningkatkan profesionalisme dan inovasi, khususnya dalam bidang kehumasan dan pembinaan kemandirian. Sinergi seperti ini sangat penting agar setiap satuan kerja Pemasyarakatan memiliki arah yang sejalan dalam mendukung akselerasi program nasional,” jelas Bluri.
Lebih lanjut, Bluri menuturkan bahwa fungsi kehumasan kini menjadi elemen vital dalam menjaga citra positif lembaga. Melalui publikasi yang aktif, transparan, dan kreatif, diharapkan masyarakat semakin memahami peran Pemasyarakatan dalam menciptakan sistem pembinaan yang humanis dan produktif.
Selain memperkuat kompetensi kehumasan, kegiatan juga mencakup kunjungan ke area ketahanan pangan Rutan Banjarnegara, yang melibatkan warga binaan dalam kegiatan pertanian dan peternakan. Program ini diapresiasi Bapas Purwokerto sebagai wujud nyata pembinaan berbasis kemandirian yang berorientasi pada pemberdayaan dan keterampilan.
Sementara itu, Karutan Banjarnegara, Dodik Harmono, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas inisiatif yang dilakukan Bapas Purwokerto. “Kegiatan ini menjadi bukti bahwa semangat kolaborasi antar-UPT Pemasyarakatan terus hidup. Kami berharap sinergi seperti ini tidak hanya berakhir pada kunjungan, tetapi berlanjut pada kerja sama nyata dalam peningkatan kapasitas dan inovasi pembinaan,” ujar Dodik.
Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan sidang TPP bersama yang membahas pembinaan lanjutan bagi warga binaan menjelang reintegrasi sosial. Melalui diskusi dan koordinasi bersama, kedua UPT sepakat untuk memperkuat peran Bapas dalam memberikan rekomendasi pembimbingan yang tepat dan berkelanjutan.
Kunjungan ini tidak hanya mempererat hubungan kelembagaan, tetapi juga menjadi wadah pertukaran pengalaman, gagasan, dan inovasi dalam rangka mewujudkan Pemasyarakatan yang maju, modern, dan adaptif terhadap tantangan zaman. (PA)
