BANYUMAS — Menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, warga RW 6 Perumahan Sogra Puri Indah, Desa Tambaksogra, Kecamatan Sumbang, Banyumas, menjadikan lingkungan mereka lautan warna merah-putih. Sejak awal Agustus, dari RT 1 hingga RT 5, warga bahu-membahu mendekorasi jalan, gapura, dan area publik dengan sentuhan kreatif, memadukan gaya modern dan tradisional.
Kreativitas dari Tiap RT
Di RT 1, sebuah gapura besar dengan desain fleksibel dan kokoh berdiri menyambut setiap orang yang melintas. Slogan “Rukun, Rukun, Rukun” terpampang jelas, menjadi penegas filosofi hidup warga setempat yang menjunjung tinggi persatuan.
RT 2 mengusung tema kemerdekaan dengan sentuhan toleransi antar umat beragama. Ornamen-ornamen di gapura dihiasi simbol-simbol persaudaraan, mencerminkan harmoni sosial yang terjalin di lingkungan tersebut.
Suasana tradisional begitu terasa di RT 3 dan RT 4. Bambu menjadi material utama dekorasi, dipadukan dengan ornamen gunungan khas budaya Jawa. Dalam filosofi Jawa, gunungan melambangkan kedamaian, kesuburan, dan kemakmuran — doa yang diam-diam ingin diwujudkan warga untuk lingkungannya.
Sementara itu, RT 5 menghadirkan dekorasi yang sekaligus menjadi media pembelajaran sejarah. Gapura mereka dipenuhi foto-foto pahlawan nasional seperti Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta, Jenderal Soedirman, Ki Hajar Dewantara, KH. Agus Salim, Cut Nyak Dien, Sutan Sjahrir, dan Dewi Sartika. Di bawah setiap foto, terdapat informasi singkat mengenai perjuangan tokoh tersebut.
Pesan Edukasi dan Nasionalisme
Menurut Maksum, salah satu penggagas kegiatan, pemilihan tema pahlawan nasional bertujuan ganda: menghormati jasa para pejuang kemerdekaan dan menanamkan nilai patriotisme pada generasi muda.
“Kami ingin anak-anak tahu siapa saja yang telah memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini. Selain sebagai bentuk penghormatan, ini juga bertujuan menumbuhkan semangat cinta tanah air,” ujarnya.
Gotong Royong Jadi Kunci
Proses dekorasi ini berlangsung berkat gotong royong warga. Mulai dari pembelian bahan, pengerjaan konstruksi gapura, hingga pemasangan lampu hias dilakukan secara swadaya. Ibu-ibu menyiapkan makanan dan minuman bagi para pekerja, sementara remaja ikut membantu mengecat dan merangkai hiasan.
Malam hari, suasana makin hidup dengan lampu-lampu LED yang menghiasi jalan. Beberapa warga bahkan menambahkan bendera kecil di setiap pagar rumah, sehingga seluruh lingkungan tampak meriah.
Persiapan Lomba dan Puncak Acara
Tak hanya dekorasi, warga RW 6 juga tengah menyiapkan berbagai lomba untuk memeriahkan peringatan 17 Agustus, seperti tarik tambang, balap karung, makan kerupuk, hingga lomba kostum merah-putih untuk anak-anak. Puncak acara akan diisi dengan malam tirakatan, doa bersama, dan pembagian hadiah lomba.
Makna Perayaan
Perayaan ini menjadi lebih dari sekadar rutinitas tahunan. Bagi warga RW 6, ini adalah wujud nyata dari kebersamaan dan cinta tanah air. Dekorasi yang memadukan unsur modern dan tradisional menjadi simbol bahwa kemerdekaan adalah warisan berharga yang harus dijaga dan dihidupi oleh setiap generasi.