PURWOKERTO – Pemerintah Kabupaten Banyumas terus menggencarkan upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui strategi konkret dan kolaboratif. Dalam pertemuan yang digelar Rabu (21/05/2025) di Ruang Rapat Joko Kaiman, Komisi III DPRD bersama Bupati Sadewo Tri Lastiono membahas langkah-langkah optimalisasi sektor potensial daerah, terutama dari retribusi parkir dan pengelolaan sampah.
Bupati Sadewo menyampaikan keseriusannya dalam menaikkan PAD Banyumas secara signifikan, bahkan menargetkan mencapai Rp 2 triliun sebelum akhir masa jabatannya. Saat ini, PAD Banyumas tercatat lebih dari Rp 1 triliun, sehingga dibutuhkan kenaikan sekitar Rp 200 miliar per tahun.
“Dengan Komisi III kali ini membahas tentang kenaikan PAD, saya sepakat. Setelah ada kesepakatan nanti kita kaji. Dewan ingin di akhir masa jabatan saya PAD tembus Rp 2 triliun, dan saya setuju,” kata Sadewo.
Salah satu sektor yang menjadi sorotan adalah retribusi parkir. Tahun ini ditargetkan sebesar Rp 1,5 miliar, namun tahun depan ditingkatkan menjadi Rp 2 miliar sebagai langkah awal menuju target Rp 5 miliar pada tahun 2026.
Ketua Komisi III DPRD Banyumas, Samsudin Tirta, menegaskan bahwa pengelolaan parkir yang selama ini belum optimal memiliki potensi besar untuk digarap secara profesional dan transparan.
“Parkir ini potensi besar kalau dikelola dengan sistem yang baik. Kami sudah mengusulkan peningkatan target dan perbaikan sistem,” ujarnya.
Selain parkir, pengelolaan sampah juga menjadi fokus. Pemda bersama DPRD akan mendorong PT Banyumas Investama Jaya untuk membeli mesin Refuse Derived Fuel (RDF) yang lebih efisien. Pasalnya, RDF yang dihasilkan saat ini memiliki kadar air tinggi sehingga nilai jualnya rendah.
“Nanti beli mesin RDF lagi yang lebih baik, tentunya dengan harga yang wajar. Sekarang ini hasil RDF sudah dibeli oleh pabrik di Cilacap dan Semen Bima, tapi harganya rendah karena kadar airnya tinggi,” jelas Sadewo.
Komisi III juga telah menggelar koordinasi dengan pelaku usaha hotel, restoran, dan hiburan malam untuk memastikan potensi pajak dan retribusi dari sektor ini dapat dimaksimalkan.
Dengan kesepakatan dan sinergi kuat antara legislatif dan eksekutif, Pemkab Banyumas optimistis bisa menggali seluruh potensi PAD yang ada. Hasil pertemuan ini akan segera ditindaklanjuti melalui penyusunan rencana aksi dan penguatan koordinasi lintas perangkat daerah.
Langkah strategis ini diharapkan tidak hanya mampu meningkatkan PAD, tetapi juga memperkuat pelayanan publik dan pembangunan daerah demi kesejahteraan masyarakat Banyumas.