Ketua SAPMA (Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa) Pemuda Pancasila Banyumas Aden Aura Atthariqi
BANYUMAS – Ketua Satuan Siswa Pelajar dan Mahasiswa (SAPMA) Pemuda Pancasila Banyumas Aden Aura Atthariqi menyampaikan rasa keprihatinan atas keputusan mundurnya Rahayu Saraswati dari jabatannya sebagai anggota DPR RI periode 2024–2029.
Aden Aura Atthariqi menilai keputusan keponakan Presiden Prabowo Subianto itu sebagai sebuah kehilangan besar bagi parlemen.
Menurutnya, Saraswati merupakan representasi penting dari generasi muda progresif yang mampu menghadirkan energi segar, gagasan otentik, serta kedekatan dengan aspirasi rakyat kecil.
“Mundurnya Mbak Saras adalah kehilangan nyata bagi parlemen. Dia bukan sekadar politisi muda, tetapi representasi suara progresif yang mampu menjembatani gagasan anak muda dengan problematika rakyat kecil,” ujar Aden, Jumat (129/2025).
Aden enambahkan, selama ini Saraswati dikenal dekat dengan organisasi kepemudaan dan aktif menyuarakan isu-isu masyarakat yang kerap terabaikan. Ia menilai Saraswati bukan sosok elitis, melainkan figur yang selalu membuka ruang dialog serta berani membawa perspektif baru dalam perdebatan politik nasional.
Dalam pandangannya keputusan Saraswati menjadi alarm bagi partai politik untuk lebih serius memperhatikan regenerasi politik. Aden menegaskan bahwa kehadiran anak muda di parlemen bukan hanya sekadar simbol, tetapi kebutuhan strategis bagi masa depan bangsa.
“Kita butuh lebih banyak Saras-Saras lain di DPR RI. Kehadiran anak muda di parlemen adalah kebutuhan strategis bangsa, bukan sekadar pemanis demokrasi,” tegasnya.
Sebagai bentuk sikap, Aden mendorong partai politik agar memperluas ruang partisipasi generasi muda, memberi kepercayaan kepada kader potensial, serta memastikan proses regenerasi politik berjalan sehat.
“Kehadiran anak muda di parlemen dan ruang politik nasional bukan hanya simbol, tetapi bagian dari strategi besar untuk menghadirkan kebijakan yang lebih responsif terhadap kepentingan rakyat,” pungkas .
Keputusan mundurnya Rahayu Saraswati menambah daftar dinamika politik di Senayan. Meski demikian, suara yang disampaikan SAPMA
menegaskan pentingnya menjaga representasi generasi muda dalam tubuh parlemen agar demokrasi tetap segar dan relevan dengan kebutuhan rakyat.