Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Dari Grebeg hingga Endog-Endogan: Ragam Tradisi Maulid di Indonesia

oleh : Wahyu Ceha *

Penulis Tim Redaksi
Senin, 16 September 2024
Topik Banyumasiana, Topik
A A

Tulisan ini bentuk ekspresi gembira atas perayaan kelahiran Kanjeng Nabi, tulisan dari orang yang tinggal dan hidup di Banyumas dan banyak noda.

Rabiul Awal adalah perayaan. Perayaan kelahiran. Dalam tradisi Islam di Nusantara, kerap disebut Maulid. Maulid merupakan bulan dalam almanak Hijriyah dari Rabiul Awal. Istilah maulid di Nusantara lebih familiar dari Rabiul Awal itu sendiri.

Masyarakat Islam di Jawa menyebutnya dengan Mulud. Muludan sebagai bentuk pengucapan yang lebih mudah. Sekaligus sebagai ekspresi dari penyambutan dan perayaan. Masyarakat Islam di Nusantara menyambut dengan gempita. Masyarakat menyambut dengan suka cita.

BacaJuga

Buku C Desa Cilongok Dinilai Janggal, Diduga Ada Lembaran yang Hilang

Mahasiswa dan Dokter Gugat Pasal UU Kesehatan ke MK, Soroti Dualisme Pendidikan Spesialis

Beragam ekspresi perayaan dihadirkan sebagai wujud tresna. Tresna kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW yang membawa cahaya bagi dunia. Masyarakat berkumpul, menyatu dalam suka cita. Umumnya, bagi masyarakat Jawa, muludan diekspresikan dengan beragam giat budaya.

Jogja, Solo ada Grebeg Mulud. Cirebon ada Panjang Jimat & Siram Gong. Ngalungsur Pusaka di Garut. Kudus ada tradisi Ampyang Maulid. Kendal memiliki tradisi Weh-Wehan. Pati menyambut dengan tradisi Meron. Banyuwangi Endog-Endogan. Banyumas menyambut dengan kegiatan Kalibening Culture Haritage. Tentu saja, ada tradisi lain di semua wilayah Nusantara ini.

Wujud lain, pelosok-pelosok desa merayakan dengan pembacaan kitab, salah satunya al-Barzanji, bergilir di masjid atau mushola. Ekspresi budaya ini adalah wujud tresna, kehadiran sosok agung dan mulia. Semua wujud perayaan berakhir pada ritual makan-makan -bancakan-.

Zaman semakin beranjak canggih. Perayaan maulid masih lestari. Dewasa ini, perayaan maulid, sudah masuk ke televisi, konten kreasi, institusi-institusi. Bagaimana dengan kampus, komunitas kreatif dan para muda-mudi, semoga sudah terjadi. Ekspresi kreatif perayaan maulid dengan beragam aktivitas kesenian; suara, musik, kuliner, buku dan lainnya, adalah bentuk kegembiraan kepada Kanjeng Nabi.

Perayaan maulid adalah perayaan kelahiran Kanjeng Nabi Muhammad sebagai teladan kehidupan. Selain itu, Muludan adalah jalan dakwah Islam di Nusantara. Beragam ekspresi dalam perayaan maulid terkandung kebersamaan, gotong royong dan kerukunan. Tentu saja, nilai tersebut layak disyukuri sebagai nikmat yang luar biasa bagi bangsa ini.

Muludan masih semarak dirayakan pada tiap wilayah-wilayah, dilakukan dengan kerelaan dan ketulusan. Ekspresi perayaan maulid dalam wujud kreasi, seni, budaya harapannya tidak akan berhenti dan akan tetap lestari. Masihkah muncul bahwa Maulid adalah bid’ah? Wallahua’lam.

*) Penulis adalah dosen UNU Purwokerto dan pemerhati budaya Nusantara.

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Pakar Hukum UIN Saizu Purwokerto : Kotak Kosong Itu Konstitusional!

Selanjutnya

Gerakan Lebih Kuat dengan Etawalin: Lansia Sehat dan Bahagia di Masa Tua

Sorotan

PUrwokerto Kota untuk yang ingin Slow Living

Purwokerto: Kota yang Nyaman untuk Menjalani Slow Living

Sejarah Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas

Sir Edward Cooke Jr. dan Kisah Berdirinya Pabrik Gula Kalibagor

Ngapak Selatan (Paksel) : Cerita di Balik Dialek yang Jadi Identitas Budaya

Populer Minggu ini

1.180 Honorer R4 Banyumas Desak Pemkab Segera Ajukan Usulan Menjadi P3K

Jalan Sehat Meriahkan HUT ke-80 RI di Desa Sudagaran, Roti 17 Meter Jadi Ikon Acara

Kampelmas: Inovasi UIN Saizu Purwokerto Mengubah Wajah KKN Indonesia

Pilihan Pembaca

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Marathon Ziarah dan Sowan Masyayikh

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In