Banyumas, suarabanyumas.co.id – Kisah viral kakak beradik lansia, Tukimin dan Ngadiem, warga Desa Bangsa, Kecamatan Kebasen, yang tinggal di gubug reot akhirnya mendapat titik terang. Keduanya pada Jumat (3/10/2025) resmi dijemput oleh tim Panti Pelayanan Sosial Lanjut Usia (PPSLU) Sudagaran Banyumas, milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Penjemputan langsung dipimpin oleh Kepala PPSLU Sudagaran, Sri Kusumaningrum, SE, M.Acc., dengan didampingi jajaran staf. Dari pihak desa, hadir Kaur Kesra Desa Bangsa, Fathurrohman, yang sekaligus mendampingi proses hingga mengantar Tukimin dan Ngadiem ke panti jompo tersebut. Kecamatan juga hadir diwakili Kasi Kesra.
“Alhamdulillah, hari ini Bapak Tukimin dan Ibu Ngadiem sudah resmi dijemput PPSLU Sudagaran. Proses berjalan lancar, keduanya juga bersedia untuk dibawa dan mendapatkan perawatan yang lebih layak di panti,” ujar Fathurrohman.
Menurutnya, langkah ini adalah bentuk kepedulian bersama antara pemerintah desa, Baznas Banyumas, serta pihak pemerintah provinsi. Sebelumnya, Pemdes Bangsa dan Baznas Banyumas telah berkoordinasi terkait opsi bantuan rumah, namun kondisi Tukimin dan Ngadiem yang sudah lanjut usia akhirnya dipandang lebih tepat jika mereka mendapat perawatan intensif di PPSLU.
“Sejak awal sebelum viral, Pemdes tidak tinggal diam. Kami sudah lama mendampingi mereka lewat bantuan sosial seperti BLT, BPNT, dan PKH. Dengan adanya perhatian publik, sinergi makin kuat hingga akhirnya PPSLU turun langsung,” tambahnya.
Fathurrohman menegaskan, Pemdes Bangsa akan tetap memantau kondisi warganya meski sudah berada di panti jompo. Ia juga mengucapkan terima kasih atas peran Baznas Banyumas yang sigap sejak awal menyiapkan opsi bantuan, serta PPSLU yang cepat tanggap memberikan solusi jangka panjang.
Dengan kepindahan Tukimin dan Ngadiem ke PPSLU Sudagaran, diharapkan keduanya bisa menikmati masa tua dengan lebih nyaman dan mendapatkan perawatan yang layak. “Semoga mereka betah dan sehat selalu, karena di panti tentu fasilitas dan pendampingannya lebih memadai dibanding tinggal di gubug reot,” pungkas Fathurrohman.
Kasus ini sebelumnya sempat viral di media sosial dan aplikasi percakapan, memantik perhatian publik. Pemdes Bangsa bersama Baznas Banyumas lebih dulu berkoordinasi mencari solusi, hingga akhirnya PPSLU hadir dan memastikan kedua lansia tersebut kini berada di tempat yang lebih aman dan terjamin.
Terpisah, Baznas Banyumas juga sudah koordinasi dengan Pemdes dan menyiapkan sejumlah solusi. Diantaranya kemungkinan bedah atau benah rumah. Hal itu disampaikan Wakil Ketua Baznas Banyumas, KH Abdul Qodir saat koordinasi online.