Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Majelis Ulama Indonesia dan Anak Muda

Penulis Tim Redaksi
Rabu, 10 September 2025
Topik Purwokerto, Topik
A A

 

Oleh: Rujito, M.Sos

Kamis, 11 September 2025, Pengurus MUI Banyumas akan dilantik di Pendopo Si Panji. Insyaallah termasuk saya, menjadi Sekretaris Komisi Informatika, Humas, dan Media Massa MUI Banyumas. Ada rasa syukur, tentu. Tapi di balik itu, terselip keresahan pribadi yang tak bisa saya sembunyikan: sejauh apa Majelis Ulama Indonesia (MUI) benar-benar dekat dengan umat, khususnya anak muda?

BacaJuga

Kunjungi Sanggar Seni Samudra, Mahasiswa Unsoed Dalami Sejarah Sedulur Pantomim Purwokerto

Bupati Punya Wewenang Revisi atau Cabut Perbup, Tak Perlu Konsultasi ke DPRD

Data demografi menyebutkan lebih dari 50 persen penduduk Indonesia adalah generasi milenial dan Gen-Z. Banyumas tentu bagian dari angka besar itu. Namun faktanya, jarak MUI dengan generasi ini terasa begitu lebar. Padahal, salah satu tugas utama MUI adalah khidmatul ummah — melayani umat. Bagaimana bisa melayani jika MUI belum sepenuhnya memahami karakter umat yang dilayani, terutama generasi muda yang menjadi mayoritas?

Saya sering gelisah melihat kenyataan ini. Di satu sisi, MUI kerap tampil dengan wajah formal dan kaku. Di sisi lain, anak muda hidup di ruang yang cair, cepat, dan penuh kreativitas. Mereka lebih mudah percaya pada konten TikTok berdurasi 30 detik daripada seminar 3 jam. Ini bukan berarti mereka abai, tetapi cara menerima pesan yang berbeda.

Di titik inilah saya merasa MUI, khususnya di Banyumas, perlu bertransformasi secara komunikasi. Anak muda tidak bisa hanya didatangi ketika ada isu kontroversial. Mereka harus dilibatkan sejak awal dalam kampanye isu-isu krusial: literasi digital, bahaya narkoba, moderasi beragama, hingga kepedulian lingkungan. Dengan keterlibatan langsung, anak muda tidak hanya jadi objek dakwah, tetapi juga subjek yang ikut bergerak.

Lalu bagaimana caranya? Menurut saya, ada dua langkah strategis. Pertama, mengubah pendekatan media komunikasi. MUI Banyumas harus berani masuk ke platform yang paling akrab dengan anak muda: Instagram, TikTok, atau bahkan YouTube Shorts. Bukan sekadar hadir, tapi kreatif dalam menyajikan konten yang ringan, segar, sekaligus bermakna.

Kedua, membuka ruang kolaborasi. Misalnya, menggandeng komunitas muda di Banyumas untuk membuat konten bersama, diskusi lintas kampus, hingga mengadakan lomba ide kreatif tentang isu kebangsaan. Dengan cara itu, anak muda merasa menjadi bagian dari MUI, bukan sekadar penonton dari kejauhan.

Bayangan saya, MUI Banyumas harus bisa menjadi organisasi yang open source. Artinya, mudah diakses siapa pun, termasuk anak muda. Siapapun bisa tahu program, agenda, dan pesan MUI secara transparan melalui kanal-kanal komunikasi yang mereka sukai. Jika MUI mampu membangun kedekatan itu, barulah kita bisa menyebut diri benar-benar sedang khidmatul ummah.

Sebagai orang yang akan mengemban amanah di bidang informasi dan media, saya berharap bisa ikut mendorong perubahan kecil itu. Harapan saya sederhana: semoga MUI Banyumas hadir lebih ramah, dekat, dan relevan bagi anak muda. Karena tanpa mereka, khidmat kita pada umat hanya akan terasa separuh jalan.

*) Penulis adalah Dosen UIN Saizu Purwokerto, Sekretaris Komisi Informatika, Humas dan Media Massa 2025-2030. Tulisan ini merupakan refleksi pribadi menyambut pelantikan MUI Kab. Banyumas. 

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Subhee Saleh Asal Thailand Selatan Raih Gelar Sarjana, Bertekad Lanjutkan Magister di UIN Saizu

Selanjutnya

Pelatih Sanggar Seni Samudra Sukses Antar Siswa Didik Raih Juara di Ajang Festival Tunas Bahasa Ibu Banyumas 2025

Sorotan

Rekomendasi Kuliner Khas Purwokerto dan Baturraden

Kelezatan Kuliner Tradisional Baturraden: Nuansa Pedesaan Hingga Tengah Hutan

Longsor Sirampog Rusak 100 Rumah: Ahli Geologi Ungkap Risiko Tinggi dan Rekomendasikan Relokasi

Legenda Baturraden

Dari Kutaliman ke Baturraden: Kisah Cinta yang Mengguncang Zaman

Populer Minggu ini

Bupati Punya Wewenang Revisi atau Cabut Perbup, Tak Perlu Konsultasi ke DPRD

Perbup Nomor 9/2024 Soal Tunjangan DPRD Banyumas Diduga Langgar Asas Retroaktif

Gus M Sa’dullah Ikuti TOT Dai Ekonomi Syariah FESYar Jawa 2025

Pilihan Pembaca

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Marathon Ziarah dan Sowan Masyayikh

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In