BANYUMAS, suarabanyumas.co.id – Harapan besar disampaikan warga Perum Karen, Desa Klahang, Kecamatan Sokaraja, agar pemerintah segera memperbaiki jalan utama menuju wilayah mereka. Pantauan di lapangan pada Rabu (16/10/2025), kondisi jalan raya Karen–Klahang tampak rusak parah: aspal mengelupas, berlubang di banyak titik, dan becek saat hujan.
Akses vital ini kini menjadi keluhan utama warga karena menjadi jalur utama aktivitas ekonomi, pendidikan, dan transportasi harian. Kerusakan jalan sudah terjadi lebih dari dua tahun terakhir dan belum tersentuh perbaikan berarti.
“Setiap hari kami lewat sini, sudah lama rusaknya. Kalau hujan jadi licin dan tergenang, kalau panas debunya luar biasa,” ujar Sutopo (48), warga Perum Karen Indah 2, Sokaraja.
Jalan tersebut merupakan penghubung penting tidak hanya warga warga Karen tapi juga warga Desa Klahang, Desa Karangduren menuju pusat Kecamatan Sokaraja dan kota Purwokerto. Banyak warga mengandalkan akses ini untuk mengantar anak sekolah, berdagang, hingga menuju layanan kesehatan.
“Ini satu-satunya jalan yang bisa dilalui kendaraan roda empat. Kalau rusak begini, kami sangat terganggu,” keluh Maryani (37), ibu rumah tangga yang ditemui di lokasi.
Dari pantauan di beberapa titik, lubang jalan tampak menganga selebar hampir satu meter dengan kedalaman mencapai 10–15 sentimeter. Beberapa warga berinisiatif menimbunnya dengan batu dan tanah seadanya agar kendaraan tidak terperosok.
Menanggapi kondisi tersebut, Anggota DPRD Kabupaten Banyumas Dapil II, Dukha Ngabdul Wasih (DNW), menyatakan siap memperjuangkan perbaikan ruas jalan Karen, Klahang, Karangdureng agar segera masuk prioritas dalam program pembangunan infrastruktur tahun anggaran mendatang.
“Aspirasi warga sudah kami terima. Jalan ini memang penting dan harus segera ditangani. Kami akan dorong agar Dinas PUPR menindaklanjuti,” tegasnya.
DNW menambahkan, perbaikan jalan di wilayah perdesaan menjadi salah satu fokus utama DPRD Banyumas. Menurutnya, kualitas infrastruktur jalan sangat menentukan mobilitas masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lokal. “Kami ingin pemerataan pembangunan bisa dirasakan sampai ke pelosok. Karen ini termasuk wilayah strategis, jadi sudah sepatutnya mendapat perhatian,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondisi lingkungan sekitar jalan agar tidak memperparah kerusakan, terutama dengan tidak membuang limbah atau air cucian ke permukaan jalan. “Gotong royong warga tetap dibutuhkan, sementara kami di legislatif berperan mengawal agar perbaikannya segera terealisasi,” kata DNW.







