BANYUMAS – Upaya mendukung pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terus digencarkan. Salah satunya melalui kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Peningkatan Produk Layak Ekspor dengan Penerapan Smart Economy melalui Business Model Canvas Berbasis E-Commerce” yang digelar di UMKM Lung Coffee, Kabupaten Banyumas, sejak 10 Agustus 2025.
Kegiatan ini menyasar pelaku UMKM, khususnya pengusaha kopi, untuk meningkatkan kualitas produk sekaligus memperluas pasar hingga ke level nasional bahkan internasional. Salah satu fokus utama adalah mendorong produk Lung Coffee agar siap menembus pasar ekspor.
Melalui pendekatan Smart Economy yang menekankan integrasi teknologi digital, peserta dikenalkan pada konsep Business Model Canvas (BMC) yang dipadukan dengan e-commerce. Dengan cara ini, UMKM diajak memahami strategi bisnis modern, mulai dari segmentasi pasar, distribusi produk, hingga promosi berbasis platform digital.
“Penerapan BMC memungkinkan pelaku UMKM lebih memahami elemen-elemen kunci dalam bisnis mereka, mulai dari segmen pasar hingga saluran distribusi yang lebih efektif,” ujar Elsa Puspasari, dosen Pendidikan Ekonomi, Jurusan Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Jenderal Soedirman, yang juga aktif dalam pengabdian masyarakat di bidang pemberdayaan ekonomi akar rumput dan desa.
Pada kegiatan pengabdian masyarakat dengan tema Peningkatan Produk Layak Ekspor dengan Penerapan Smart Economy melalui Business Model Canvas Berbasis E-Commerce, juga diisi dengan berbagai praktik.
Selain sesi teori, peserta juga mendapat pelatihan praktik. Mereka diajarkan cara memanfaatkan media sosial, website, hingga platform e-commerce populer untuk memperkenalkan produk ke pasar global.
Pemilik UMKM Lung Coffee, Siti Khotimah, merasakan manfaat langsung dari kegiatan ini. “Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Selama ini kami hanya mengandalkan pasar lokal. Dengan penerapan teknologi, kami bisa memperluas pasar dan meningkatkan kualitas produk agar diterima di pasar global,” katanya.
Kegiatan ini juga mendapat respon positif dari pemerintah daerah. Gatot Eko Purwadi, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Banyumas, menyambut baik inisiatif ini. Menurut Darmadi, program semacam ini sangat strategis untuk mengangkat produk unggulan daerah, seperti kopi, agar memiliki standar dan akses yang memungkinkan untuk diekspor.
Ke depan, pelaku UMKM di Banyumas diharapkan semakin adaptif dalam mengimplementasikan teknologi digital. Dengan begitu, mereka tidak hanya bisa meningkatkan daya saing, tetapi juga membuka peluang ekspor yang lebih luas, sehingga turut menggerakkan perekonomian lokal.