Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Tanoto Foundation Kolaborasi dengan Pemkab Banyumas Tangani Penurunan Stunting

Penulis Tim Redaksi
Kamis, 21 Agustus 2025
Topik Banyumas
A A

BANYUMAS – Kolaborasi antara Pemkab Banyumas dengan Tanoto Foundation, untuk penanganan stunting diperpanjang. Hal itu terungkap saat pertemuan antara pihak Tanoto foundation dengan Bupati Banyumas, Kamis (21/08/2025). 

“Ditahun 2025 ini kita berkolaborasi lagi dengan Pemkab Banyumas. Awalnya mulai tahun 2022 sampai 2025, dan ini di tahun 2025 nanti sampai 2028, kolaborasi lagi dengan Pemkab Banyumas untuk menangi upaya pencegahan dan percepatan penurunan stunting,” kata Regional Lead Wilayah Jawa, Anang Ainur Rozikin, usai pertemuan di Ruang Joko Kaiman.

Anang menjelaskan, ada tiga hal yang akan menjadi fokus dalam pencegahan dan percepatan penurunan stunting di Kabupaten Banyumas. 

BacaJuga

Polemik Perbup No 9 Tahun 2024 Momentum Mengembalikan Marwah Politik Lokal

Bapas Purwokerto Gandeng Mahasiswa Pertanian Unsoed Kembangkan Budidaya Maggot

Pertama adalah peningkatan kapasitas sumber daya manusia, dalam hal ini mencakup berbagai elemen masyarakat. Termasuk para tokoh-tokoh agar supaya bisa lebih masif mensosialisasikan dan membentuk kesadaran untuk pencegahan stunting. 

“Kita akan melatih mengkapasitasi tokoh masyarakat dari berbagai elemen, terkait aksi konvergensi agar mereka sadar bahwa stunting itu penting, mereka bisa menyampaikan ke masyarakat,” katanya.

Kedua; kita berupaya untuk mewujudkan efektivitas dan efisiensi anggaran yang ada untuk bisa merealisasikan penanganan stunting. Sehingga anggaran yang dikeluarkan bisa mendapatkan hasil yang maksimal.

“Kota mengapresiasi Pemkab Banyumas yang sudah mengalokasikan anggaran stunting tinggi sekali. Nah nanti kita susun perencanaan untuk efektivitas dan efisiensi, agar anggaran yang ada bisa menggerakkan capaian dari stunting,” kata dia.

Melalui program yang akan dilaksanakan, Anang berharap, kolaborasi antara Tanoto Foundation dengan Pemkab, bisa lebih menekan kasus stunting. “Capaian stunting di Banyumas 19,6 dan harapannya nanti dalam tiga tahun ke depan dengan pendampingan dari kami angka stunting bisa lebih turun lagi,” ujarnya.

Ketiga; fokus yang akan dilakukan terkait pengelolaan data. Banyak sekali data data yang sekarang tersebar dan itu kebanyakan di kabupaten. Upaya kami di kolaborasi ini, nanti di tingkat paling bawah yakni desa, nanti bisa dikelola dan dijadikan dasar untuk penggerak program.

“Karena data menjadi sumber utama untuk merencanakan sampai mengembangkan program yang strategis. Itu tiga hal utama yang akan kita lakukan dan banyak hal lain lagi,” kata Anang. 

Bupati Sadewo menyambut baik kolaborasi ini, sebagai upaya untuk mengatasi persoalan stunting di Banyumas. Mengingat kasus stunting menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. 

“Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk pihak-pihak luar pemerintahan ini kan menjadi hal bagus. Karena persoalan-persoalan yang ada, termasuk stunting kan memang perlu kolaborasi dengan lintas sektoral,” kata dia.

Selama ini Pemkab juga tengah melaksanakan berbagai program dalam penanganan stunting. Terbaru, melalui pelaksanaan Rembuk Stunting, yang menjadi ruang bersama untuk menyusun langkah konkret dan strategis dalam menurunkan prevalensi stunting.

Lebih lanjut disampaikan, mengacu pada data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), angka stunting di Banyumas pada tahun 2024 tercatat sebesar 19,6%, lebih tinggi dibandingkan rata-rata Provinsi Jawa Tengah yang berada di angka 17,1%.

“Percepatan penurunan stunting adalah program prioritas nasional yang harus kita kawal bersama. Ini bukan hanya isu kesehatan, melainkan tanggung jawab moral dan sosial dalam menyiapkan generasi penerus yang sehat dan berkualitas,” kata Sadewo.

Bupati juga mengingatkan pentingnya Genting (Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting). Genting adalah sebuah gerakan kolaboratif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat, mulai dari pemerintah, swasta, tokoh masyarakat hingga individu, untuk menjadi orang tua asuh bagi anak-anak yang berisiko stunting.

“Dukungan bisa berupa edukasi kepada keluarga berisiko, bantuan nutrisi, penyediaan akses air bersih, hingga pendampingan psikososial. Ini bukan hanya soal memberi, tapi soal kepedulian dan keterlibatan aktif dalam membentuk generasi Banyumas yang unggul,” kata dia.

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Bermain Tanpa Pengawasan, Bocah 7 Tahun Tenggelam di Embung Desa Pejogol

Selanjutnya

1.720 Orang Sudah Daftar Sky Bridge Run HUT PT KAI ke-80

Sorotan

Longsor Sirampog Rusak 100 Rumah: Ahli Geologi Ungkap Risiko Tinggi dan Rekomendasikan Relokasi

Legenda Baturraden

Dari Kutaliman ke Baturraden: Kisah Cinta yang Mengguncang Zaman

Ngapak Selatan (Paksel) : Cerita di Balik Dialek yang Jadi Identitas Budaya

Populer Minggu ini

Bupati Punya Wewenang Revisi atau Cabut Perbup, Tak Perlu Konsultasi ke DPRD

Perbup Nomor 9/2024 Soal Tunjangan DPRD Banyumas Diduga Langgar Asas Retroaktif

Gus M Sa’dullah Ikuti TOT Dai Ekonomi Syariah FESYar Jawa 2025

Pilihan Pembaca

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Marathon Ziarah dan Sowan Masyayikh

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In