PURWOKERTO. Suarabanyumas.co.id– Rumah Sakit Orthopedi Purwokerto (RSOP) memperingati World Clubfoot Day dengan menggelar acara edukatif dan pemeriksaan gratis bagi anak-anak penyandang Clubfoot atau Congenital Talipes Equinovarus (CTEV), Sabtu (21/6/2025). Bertempat di Joglo RSOP, kegiatan ini diikuti oleh sedikitnya 15 anak penyandang CTEV bersama keluarga mereka.
Dengan konsep lesehan yang ramah anak, lengkap dengan arena bermain sensorik dan motorik, RSOP menghadirkan suasana akrab sekaligus mendidik.
Acara ini tidak hanya menjadi ajang edukasi medis, tetapi juga ruang berbagi bagi para orang tua yang tengah berjuang dalam proses penyembuhan anak-anak mereka.
Dukungan Medis dan Keluarga
Kegiatan dibuka sejak pukul 08.00 WIB dengan registrasi peserta, dilanjutkan sambutan dari perwakilan Dinas Kesehatan Banyumas yang dikoordinasi oleh Debby dari YAKKUM, serta Direktur RSOP dr. Rosa Indiarto, M.M. Materi utama disampaikan oleh dr. Novra Yuditya Santoso, Sp.OT, didahului pemaparan program CTEV oleh Manager Pelayanan Medis RSOP, Istiani Danupurwanti.
Menurut dr. Novra, sebagian besar kasus CTEV tidak memerlukan tindakan operasi besar. “Sebenarnya bukan sebuah kelainan yang menakutkan, karena sangat bisa dikoreksi. Treatment awal biasanya dengan pemasangan gips, kemudian dievaluasi berkala,” jelasnya.
Ia menambahkan, penting bagi orang tua untuk segera memeriksakan kondisi kaki bayi jika terlihat membengkok. “Deteksi dini sangat penting, karena makin cepat ditangani, hasilnya makin baik.”
Kisah Orang Tua: Dari Bolak-balik Jogja hingga Temukan Harapan di RSOP
Salah satu peserta, Eko, warga Purbalingga, membagikan pengalamannya. Dua anaknya terlahir dengan CTEV, dan ia sempat menjalani pengobatan di Yogyakarta sebelum akhirnya melanjutkan perawatan di RSOP Purwokerto.
“Anak pertama lahir di Jogja, setiap minggu kami bolak-balik Purbalingga–Jogja untuk perawatan. Tapi setelah tahu ada penanganan CTEV di RSOP, kami lanjut di sini. Lebih dekat dan sangat membantu,” ujarnya.
Eko menegaskan bahwa Clubfoot bukanlah vonis. “Buat orang tua yang baru punya anak dengan CTEV, jangan takut. Ini bukan cacat lahir yang tidak bisa disembuhkan,” tuturnya.
Sejak 2016, RSOP telah menangani lebih dari 200 kasus CTEV. Saat ini, RSOP bekerja sama dengan YAKKUM dan Dinas Kesehatan Banyumas dalam penanganan kasus kaki pengkor. Selama 2024–2025, RSOP mencatat telah merawat tujuh pasien, dan satu lagi tengah dijadwalkan untuk tahun depan.
Menurut Istiani Danupurwanti, masyarakat Banyumas dan sekitarnya yang memiliki anak dengan kelainan kaki pengkor sebaiknya segera mencari pertolongan medis.
“Jangan tunggu lama. Semakin cepat diintervensi, semakin besar peluang sembuh total,” katanya.
Dalam acara ini, RSOP juga menjajaki kerja sama dengan RSOP Ciamis guna memperluas jangkauan program CTEV di wilayah Priangan Timur.
Didukung Gerakan Global
Program CTEV di RSOP Purwokerto menjadi bagian dari gerakan global yang didukung oleh organisasi internasional seperti Miracle Feet. Pendekatan menyeluruh—mulai dari edukasi, terapi gips, kontrol berkala hingga dukungan psikososial—menjadi kunci keberhasilan.
Peringatan World Clubfoot Day di RSOP tahun ini tidak sekadar seremonial, tapi sebuah pernyataan kuat bahwa setiap anak punya hak untuk melangkah tegak.