Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Prof Suyanto: Demokratisasi AI Jadi Kunci Masa Depan Jurnalisme dan Pendidikan

Penulis Tim Redaksi
Kamis, 11 September 2025
Topik Purwokerto
A A

PURWOKERTO– Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang begitu cepat membawa tantangan sekaligus peluang besar bagi dunia jurnalisme dan pendidikan. Hal ini disampaikan Prof. Dr. Suyanto, S.T., M.Sc., akademisi sekaligus Rektor Telkom University, dalam sebuah forum yang membahas Jurnalisme di Era AI. 

Menurutnya, AI dapat dimanfaatkan dalam setiap tahapan kerja jurnalistik—mulai dari gathering, assessing, creating, hingga presenting. Pada tahap pengumpulan data (gathering), misalnya, AI mampu melakukan kurasi informasi secara lebih cepat dan akurat. Bahkan, teknologi ini dapat digunakan untuk mendeteksi konten palsu seperti video deepfake.

“Dengan teknologi AI, kita bisa menilai apakah sebuah informasi layak dipercaya atau tidak. Setelah data tervalidasi, barulah kita bisa menciptakan karya jurnalistik yang terpercaya. Saya menyebutnya trustworthy journalism,” kata Prof. Suyanto.

BacaJuga

Bupati Punya Wewenang Revisi atau Cabut Perbup, Tak Perlu Konsultasi ke DPRD

Dik Doank Ramaikan Maulid Nabi di Lapas Purwokerto, Warga Binaan Dapat Suntikan Motivasi

Rektor Telkom University Prof Suyanto

Ia menekankan, AI seharusnya tidak hanya menjadi alat segelintir korporasi besar yang memiliki kapital kuat. Konsep “demokratisasi AI” menurutnya penting dikembangkan, agar teknologi ini dapat dimanfaatkan oleh semua orang demi kepentingan publik, bukan hanya untuk politik dan ekonomi kelompok tertentu.

“Sebagai akademisi, ada dorongan moral untuk membangun semacam demokratisasi teknologi AI. Kita perlu kerja bersama banyak pihak untuk melakukan mitigasi terhadap dampak negatifnya,” ujarnya.

Indonesia Bisa Kembangkan AI Sendiri

Saat ditanya soal peluang Indonesia memiliki AI buatan sendiri, Prof. Suyanto optimistis hal itu sangat mungkin diwujudkan.

“Sekarang generasi keempat AI ukurannya semakin kecil, biayanya makin murah, dan tidak harus dikembangkan oleh orang dengan kemampuan programming tingkat tinggi. Yang penting ada konsep jelas dan algoritma yang berguna bagi banyak orang,” jelasnya.

Sebagai contoh, ia menyebut pembangunan pusat riset di Jena, Jerman, yang hanya membutuhkan dana ratusan miliar rupiah, jauh lebih rendah dibandingkan investasi triliunan rupiah yang sering dibayangkan.

Telkom University Siapkan Kurikulum AI

Lebih jauh, Prof. Suyanto juga mengungkapkan bahwa Telkom University (Tel-U) telah menyiapkan langkah strategis untuk mendemokratisasi AI melalui pendidikan. Mulai 15 September mendatang, mahasiswa baru tingkat pertama akan dibekali kurikulum berbasis creative thinking dan critical thinking.

“Mahasiswa tahun pertama akan mendapat tiga keterampilan dasar—reading, writing, dan storytelling. Di samping itu ada literasi AI, literasi numerasi, hingga literasi manusia. Tujuannya agar di tahun kedua mereka siap menggunakan teknologi AI dengan benar dan bertanggung jawab,” paparnya.

Dengan bekal tersebut, diharapkan lulusan Tel-U tidak hanya menjadi pengguna, melainkan juga mampu berkolaborasi dengan AI secara sehat dan produktif. “Bukan penyalahgunaan, tapi kolaborasi yang benar,” tegasnya.

 

 

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Putri Buruh Harian dari Banyumas Raih IPK Tertinggi di Fakultas Hukum Unsoed

Selanjutnya

Hujan Deras Dua Hari, Longsor dan Banjir Landa 10 Kecamatan di Banyumas

Sorotan

BAZNAS : Mengelola Zakat untuk Kesejahteraan Umat di Indonesia

Ngapak Selatan (Paksel) : Cerita di Balik Dialek yang Jadi Identitas Budaya

Banyumas: Simbol Harmoni Antara Gunung, Laut, dan Warisan Budaya

Populer Minggu ini

Bupati Punya Wewenang Revisi atau Cabut Perbup, Tak Perlu Konsultasi ke DPRD

Perbup Nomor 9/2024 Soal Tunjangan DPRD Banyumas Diduga Langgar Asas Retroaktif

Gus M Sa’dullah Ikuti TOT Dai Ekonomi Syariah FESYar Jawa 2025

Pilihan Pembaca

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Marathon Ziarah dan Sowan Masyayikh

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In