Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Pesantren Hybrid Gagasan Prof Fathul Amin: Integrasikan Ibadah dan Muamalah dalam Satu Napas Kehidupan

Penulis Tim Redaksi
Jumat, 1 Agustus 2025
Topik Banyumas
A A

PURWOKERTO —Sebuah pendekatan baru dalam dunia pendidikan Islam tengah dikembangkan sejak tahun 2005 oleh Prof. Dr. KH. Fathul Amin Aziz. Melalui konsep Pesantren Hybrid, ia memperkenalkan integrasi antara ibadah dan muamalah sebagai satu kesatuan utuh yang tidak terpisahkan antara dunia dan akhirat.

“Pesantren Hybrid ini kami gagas sebagai respons terhadap cara berpikir yang memisahkan antara urusan dunia dan akhirat. Padahal, keduanya adalah satu kesatuan yang saling terhubung,” ujar Prof. Fathul Amin.

Konsep utama dari Pesantren Hybrid ini menekankan bahwa dalam setiap bentuk ibadah selalu terkandung nilai-nilai muamalah, dan sebaliknya, dalam muamalah juga mengandung unsur ibadah. 

BacaJuga

PMR Wira SMA Islam Andalusia Kebasen Jalani Penilaian PMR Teladan

Bedah Buku “Jum’at Call: Gus Mus Menyapa Umat” Hidupkan Spirit Dakwah Humanis di Ajibarang

Ia mencontohkan salat yang secara langsung maupun tidak langsung memiliki nilai ekonomi — mulai dari pembangunan masjid, pengadaan sajadah, hingga pakaian untuk menutup aurat. 

Pendekatan Sosiopreneurship bagi para santri dalam mengelola usaha, sekaligus landasan penyatuan ibadah dan muamalah menjadikan pesantren Hybrid ini memiliki nilai unggul menjawab tantangan zaman

Sementara dalam aktivitas bisnis atau kegiatan sosial, jika dilandasi niat baik seperti meningkatkan zakat umat atau menyebarkan kesejahteraan, maka hal tersebut otomatis menjadi amal ibadah.

“Bahkan berpikir pun harus punya dasar konstruksi spiritual. Ketika kita membangun tempat salat yang nyaman, itu muamalah yang membawa nilai ibadah. Ketika berdagang tapi diniatkan untuk kemaslahatan umat, itu juga ibadah,” jelasnya.

Di pesantren ini, pendekatan yang digunakan bukan semata-mata bersifat teoritis. Santri diajak langsung mempraktikkan integrasi nilai itu dalam kehidupan sehari-hari, terutama melalui pengelolaan zakat.

Menurut Prof. Fathul, menghitung dan menyalurkan zakat merupakan bagian penting dari etika umat Islam yang sering diabaikan.

“Banyak orang hanya menghitung zakat tapi tidak menyalurkan. Ada pula yang menyalurkan tapi tidak menghitung dengan benar. Di pesantren ini, keduanya kita tekankan: belajar menghitung dengan benar dan melaksanakannya secara tepat,” tegasnya.

Model pembelajaran ini diperkuat dengan dua pendekatan: sosiopreneur dan teopreneur. Santri dilatih untuk menjadi pelaku usaha yang tidak hanya mengejar keuntungan duniawi, tetapi juga mengedepankan nilai spiritual dan kebermanfaatan sosial.

Pesantren ini bernama Elfira, yang tidak hanya menjadi tempat mengaji kitab, tetapi juga membentuk cara berpikir modern yang terintegrasi dengan nilai-nilai Islam. 

Prof. Fathul berharap, melalui model Pesantren Hybrid ini, santri tidak hanya menjadi ahli agama, tapi juga pelaku perubahan yang bisa memberi manfaat nyata bagi umat.

“Khairunnas anfa’uhum linnas — sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesama. Dan itulah yang sedang kami upayakan melalui pesantren ini,” pungkasnya.

 

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Kuasa Hukum Soroti Dugaan Penyalahgunaan Wewenang dalam Seleksi Perangkat Desa Karangturi

Selanjutnya

SMK Maarif NU 1 Sumpiuh Raih Juara Nasional Cabang Alat Berat di Ajang LKS 2025

Sorotan

Longsor Sirampog Rusak 100 Rumah: Ahli Geologi Ungkap Risiko Tinggi dan Rekomendasikan Relokasi

PUrwokerto Kota untuk yang ingin Slow Living

Purwokerto: Kota yang Nyaman untuk Menjalani Slow Living

Tren Slow Living & Sleep Tourism

Gaya Hidup untuk Mengistirahatkan Tubuh dan Jiwa

Populer Minggu ini

1.180 Honorer R4 Banyumas Desak Pemkab Segera Ajukan Usulan Menjadi P3K

Jalan Sehat Meriahkan HUT ke-80 RI di Desa Sudagaran, Roti 17 Meter Jadi Ikon Acara

Kampelmas: Inovasi UIN Saizu Purwokerto Mengubah Wajah KKN Indonesia

Pilihan Pembaca

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Marathon Ziarah dan Sowan Masyayikh

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In