Purwokerto, Pusat Kajian Moderasi Beragama dan Pancasila UIN Prof. K.H. Saifuddin Zuhri turut meriahkan rangkaian kegiatan Kosa Kota Festival (KKF) Banyumas yang diselenggarakan di Taman Mas Kemambang, Purwokerto, pada 14 hingga 23 Februari 2025.
Dalam festival tersebut, Pusat Kajian Moderasi Beragama UIN Saizu memilih mengadakan Lomba Cipta Baca Puisi sebagai salah satu kegiatan unggulan. Peserta menciptakan dan membacakan puisi yang menggambarkan potret moderasi beragama. (22/02/2025).
Ketua Pusat Kajian Moderasi Beragama dan Pancasila UIN Saizu, Turhamun, M.S.I, berharap kegiatan ini dapat menjadi wadah bagi generasi Z untuk mengekspresikan kreativitas dan ide tentang moderasi beragama serta nilai-nilai Pancasila.
“Lomba ini bertujuan untuk menumbuhkan minat baca serta meningkatkan kreativitas di kalangan generasi Z dengan tema “Moderasi Beragama dan Pancasila. Kami berharap Lomba ini dapat menjadi ajang bagi generasi muda untuk lebih mengenal dan memahami pentingnya moderasi beragama dan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap Turhamun.
Peserta berjumlah 22 dari kalangan pelajar dan mahasiswa Jawa Tengah, dengan menghadirkan 3 juri yaitu Rohadi (Penyair Banyumas), Ageng Widodo (Pelopor Moderasi Beragama) dan Era Prima Nugraha (Penulis).
Setelah para peserta tampil, dewan juri menentukan tiga pemenang dengan penampilan terbaik yaitu Juara pertama Ngafiatul Fauziah dari UIN SAIZU dengan judul puisi “Tenun Kebangsaan: Harmoni dalam Sulaman Iman.” Kedua, Mar’atu Sholihah dari UIN Saizu dengan judul puisi “Kami Tak Takluk,” dan juaran ketiga Alifah Silvana Listianingrum dari SMAN N 1 Rowokele dengan judul puisi “lensa dunia.”
Rohadi sebagai penyair banyumas sekaligus juri menyampaikan semangat dan antusiasme para peserta.
“Para Peserta memiliki antusiasme yang sangat tinggi, para peserta memiliki keunikan tersendiri. tidak hanya pembacaan puisi bertemakan Moderasi Beragama, para peserta juga ada yang menggunakan iringan musik. Lomba ini akan memberikan kontribusi positif dalam mengembangkan kesadaran sosial dan nasionalisme di kalangan generasi muda.” Terang Rohadi.
