Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Menakar Kebijakan Efisiensi Anggaran: Antara Kebutuhan dan Dampaknya bagi Masyarakat

Penulis Tim Redaksi
Rabu, 19 Februari 2025
Topik Banyumas
A A

PURWOKERTO – Lahirnya Instruksi Presiden (Inpres) No. 15 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja Dalam Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun Anggaran 2025 menimbulkan berbagai reaksi dari berbagai kalangan, termasuk pakar hukum tata negara.

Prof. Dr. Riris Ardhanariswari, S.H., M.H., Guru Besar Fakultas Hukum Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, menyoroti dampak yang mungkin timbul dari kebijakan ini terhadap berbagai sektor pembangunan di Indonesia. Menurutnya, kebijakan efisiensi anggaran harus dilakukan dengan penuh kehati-hatian agar tidak merugikan masyarakat luas.

“Sejak awal pembentukan kabinet, seharusnya sudah dipertimbangkan secara matang terkait efektivitas kinerjanya, bukan malah membentuk kabinet dengan jumlah menteri yang begitu banyak, ditambah lagi dengan keberadaan beberapa wakil menteri dalam satu kementerian. Hal ini tentu berdampak pada penggunaan anggaran negara,” ujar Prof. Riris.

BacaJuga

PMR Wira SMA Islam Andalusia Kebasen Jalani Penilaian PMR Teladan

Bedah Buku “Jum’at Call: Gus Mus Menyapa Umat” Hidupkan Spirit Dakwah Humanis di Ajibarang

Ia juga mengingatkan bahwa pemotongan anggaran di hampir semua kementerian berpotensi memberikan dampak negatif jika tidak dikelola dengan baik. Salah satu yang menjadi perhatiannya adalah program Makan Bergizi Gratis yang dicanangkan pemerintah.

“Jika keuangan negara tidak memungkinkan, maka kebijakan ini sebaiknya tidak dipaksakan. Kita juga perlu memastikan apakah program ini benar-benar tepat sasaran, karena ada kemungkinan beberapa sekolah tidak membutuhkan program tersebut,” jelasnya.

Dampak dari pengurangan anggaran juga dirasakan oleh dunia pendidikan. Menurut Prof. Riris, jika dana untuk pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat dikurangi, maka pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi akan terganggu. Padahal, perguruan tinggi dituntut untuk terus meningkatkan kinerja akademiknya.

Selain itu, ia juga mengingatkan agar kebijakan efisiensi anggaran tidak sampai menghambat kinerja lembaga negara dalam menjalankan tugas dan wewenangnya.

“Kalau semua lembaga negara tidak dapat menjalankan tugasnya akibat pemotongan anggaran, maka organisasi negara ini akan ‘mati suri’. Ini akan menjadi ironi besar dalam sistem pemerintahan kita,” tambahnya.

Lebih lanjut, Prof. Riris menegaskan bahwa efisiensi anggaran tidak boleh mengorbankan kesejahteraan rakyat dengan mengabaikan sektor-sektor penting seperti pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Menurutnya, anggaran yang berdampak langsung pada masyarakat harus menjadi prioritas utama dalam pengelolaan keuangan negara.

“Prinsipnya, kebijakan efisiensi anggaran ini harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Pemerintah harus mempertimbangkan dampaknya terhadap masyarakat. Pertanyaan yang sebenarnya adalah, apakah kondisi APBN kita sedang tidak baik-baik saja?” pungkasnya.

Kebijakan efisiensi anggaran ini masih menjadi perdebatan, terutama terkait bagaimana penerapannya di berbagai sektor. Diharapkan, pemerintah dapat mengelola kebijakan ini dengan bijak agar tidak menghambat pembangunan serta kesejahteraan masyarakat Indonesia.

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Escape to Serenity: Karakteristik Kota Kecil yang Cocok untuk Gaya Hidup Slow Living

Selanjutnya

PNM Liga Nusantara 2024/2025: Gol Bunuh Diri Menangkan Persiba Bantul atas PSCS Cilacap

Sorotan

Rekomendasi Kuliner Khas Purwokerto dan Baturraden

Kelezatan Kuliner Tradisional Baturraden: Nuansa Pedesaan Hingga Tengah Hutan

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Purwokerto Kota Nyaman

Kenapa Purwokerto Kian Dikenal Bukan Kota yang Istimewa, Tapi Sebagai Kota yang Nyaman?

Populer Minggu ini

1.180 Honorer R4 Banyumas Desak Pemkab Segera Ajukan Usulan Menjadi P3K

Jalan Sehat Meriahkan HUT ke-80 RI di Desa Sudagaran, Roti 17 Meter Jadi Ikon Acara

Kampelmas: Inovasi UIN Saizu Purwokerto Mengubah Wajah KKN Indonesia

Pilihan Pembaca

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Marathon Ziarah dan Sowan Masyayikh

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In