Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Memoar Lengger Narsih: Menjaga Jejak Sakral Ritus Baritan di Banyumas

Penulis Tim Redaksi
Rabu, 1 Oktober 2025
Topik Banyumas
A A

BANYUMAS – Di usia senjanya, Narsih (60), tokoh lengger asal Banyumas, kembali menapaktilasi jejak panjang hidupnya sebagai penari tradisi. Kisah perjalanan lebih dari lima dekade itu terbingkai dalam pertunjukan Memoar Lengger Narsih: Ritus Baritan di Hetero Space Banyumas, Selasa (30/9/2025).

Tak sekadar pertunjukan tari, memoar ini menyuguhkan pengalaman hidup seorang lengger yang pernah menjadi bagian sakral dari ritus baritan, upacara tolak bala dan doa kesuburan yang kini kian tergerus zaman.

Pejabat Pembuat Komitmen Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah X, Edy Budiyanto, menyebut Narsih sebagai sosok penting dalam warisan budaya tak benda Indonesia.

BacaJuga

Satresnarkoba Banyumas Gagalkan Peredaran 10.248 Butir Obat Keras Tanpa Izin

Kolaborasi Kreatif DKV Tel-U Purwokerto Hidupkan Spirit Seni Banyumasan

“Jejak pengabdian Narsih di seni tradisi lengger sudah 53 tahun. Dari situ, beliau memiliki pemahaman mendalam tentang lengger. Penting untuk mendokumentasikan riwayatnya agar tidak punah,” kata Edy.

Pertunjukan yang didukung Program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) 2025 BPK Wilayah X itu tersaji dalam empat babak. Babak klenengan membuka kisah awal Narsih remaja—diperankan Yanika Lintang—yang menjalani laku mbarang dan midhang dari desa ke desa.

Di babak lenggeran, Narsih sendiri muncul sebagai penari utama. Ia menyibak penonton, berhadapan dengan bayangan dirinya di masa remaja.

“Biyung Narsih bermonolog tentang riwayat dirinya yang mulai menari sejak usia 7 tahun. Ia mengenang gendhing favoritnya, sekar gadhung, dan gerakan khas sendhetan lumpatan,” ujar sutradara Abdul Aziz Rasjid.

Babak badhutan menghadirkan rekonstruksi ritus baritan. Narsih digambarkan membantu seorang petani muda yang terancam gagal panen dengan ritual baritan menggunakan sapu jerami. Konsep ini menampilkan lengger bukan hanya sebagai penari dan penyanyi, tetapi juga sosok interaktif yang dekat dengan masyarakat.

Sementara babak penutup ditandai dengan tari Baladewan yang dibawakan putri Narsih, Wahyu Yunaeni. Tarian ini menjadi simbol ikhtiar manusia agar senantiasa diberkati dalam perjalanan hidupnya.

Tak hanya menampilkan lengger, pementasan juga melibatkan Sanggar Ngudi Luwesing Salira yang diasuh Narsih. Penayagan calung yang mayoritas beranggotakan perempuan ini menjadi penegasan atas peran aktif perempuan dalam seni tradisi.

Memoar Lengger Narsih menjadi bukan sekadar pentas, melainkan perenungan tentang warisan budaya yang rawan punah. Lewat tubuh dan kisah hidupnya, Narsih menegaskan bahwa lengger adalah laku hidup—bukan sekadar hiburan, melainkan doa, ritus, dan identitas Banyumas.

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Dari Helm ke Hati: Mahasiswa UIN Saizu Purbalingga Belajar ‘Safety Riding’

Selanjutnya

5 FunFact Universitas Terbuka Purwokerto. Nomer 3 Bikin Orang Kaget..

Sorotan

Karakteristik Kota Kecil yang Cocok untuk Gaya Hidup Slow Living

Escape to Serenity: Karakteristik Kota Kecil yang Cocok untuk Gaya Hidup Slow Living

Tren Slow Living & Sleep Tourism

Gaya Hidup untuk Mengistirahatkan Tubuh dan Jiwa

Longsor Sirampog Rusak 100 Rumah: Ahli Geologi Ungkap Risiko Tinggi dan Rekomendasikan Relokasi

Populer Minggu ini

Kolaborasi Jadi Kunci UMKM Naik Kelas. Program Kerjasama PUM Belanda dan Tumata Indonesia Banjarnegara

Gen Z Didorong Kuasai Digital Marketing, Kominfo Banyumas dan Irfan Bahtiar Ajak Brand Lokal Naik Kelas

Seminar Nasional LPPM Unsoed Dorong Ketahanan Pangan Berkelanjutan Lewat Inovasi Pertanian

Pilihan Pembaca

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Marathon Ziarah dan Sowan Masyayikh

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In