BANYUMAS, purwokerto.info – Anggota DPRD Banyumas, Rachmat Imanda atau yang akrab disapa Mas Imanda, menyampaikan dukungan penuh atas dikukuhkannya 100 ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan oleh Pimpinan Pusat GP Ansor di Banyumas. Ia menilai langkah ini bukan hanya monumental, tapi juga strategis dalam memperkuat sektor pangan berbasis kader kebangsaan dan kerakyatan.
Mas Imanda menegaskan, penunjukan Banyumas sebagai lokasi deklarasi bukan tanpa makna. Menurutnya, kabupaten yang berada di jantung Jawa Tengah ini adalah tanah yang sarat keberkahan. “Banyumas adalah tanah penuh berkah. Ini bukan hanya karena subur alamnya, tapi juga karena kuat semangat gotong royongnya,” ujar Imanda dalam keterangannya, Jum’at (25/4/2025).
Ia juga menyebut, dikukuhkannya Banser dalam peran ketahanan pangan merupakan bentuk transformasi kultural yang relevan dengan tantangan bangsa saat ini. Menurutnya, penguatan ketahanan pangan harus menjadi agenda nasional, dan dimulai dari desa-desa.
Seperti diketahui, PP GP Ansor mengadakan acara puncak Harlah ke-91 di GOR Satria Purwokerto, Kamis (24/4/2025). Hadir Menko Pangan, Zulkifli Hasan, Mensos Saefulloh Yusuf dan Ketua PBNU, Yahya Cholil Tsaquf. Acara berlangsung meriah karena dihadiri kader Ansor-Banser berbagai wilayah di Indonesia. Salah satu puncaknya adalah pengukuhan 100 ribu kader patriot ketahanan pangan.
“Langkah GP Ansor sangat visioner. Ini bukan hanya gerakan simbolik, tapi nyata menyentuh isu strategis bangsa. Saya percaya, Banyumas bisa jadi pionir ketahanan pangan nasional,” tegas Mas Imanda yang juga Sekretaris DPC Partai Gerindra Banyumas.
Mas Imanda juga menyinggung bahwa inisiatif ini semakin kuat momentumnya karena Presiden RI saat ini, Prabowo Subianto, juga lahir di Banyumas. “Ini semakin meneguhkan peran strategis Banyumas di tingkat nasional. Sebuah kehormatan sekaligus tantangan agar daerah ini konsisten memberi kontribusi nyata,” imbuhnya.
Ia berharap ke depan, kolaborasi antara kader muda, pesantren, petani, dan institusi negara makin solid dalam menjaga kedaulatan pangan. “Banser turun ke sawah adalah pesan kuat. Bahwa bela negara bisa lewat cangkul, bukan hanya senjata,” pungkas Mas Imanda.