Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Mahasiswa STMIK Komputama Ciptakan Alat Penyemprot Hama Berbasis IOT

Penulis Tim Redaksi
Rabu, 6 Agustus 2025
Topik Cilacap
A A

CILACAP – Sivitas Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Komputama Majenang (STMIK Komputama), Cilacap, Jawa Tengah terus melakukan inovasi teknologi tepat guna. Kali ini, mahasiswa STMIK Komputama menciptakan prototipe penyemprot hama otomatis berbasis Internet of Things (IoT) yang diaplikasikan ke tanaman durian.

Mahasiswi STMIK Komputama, Siti Janatul Ma’wa mengatakan, penyemprot otomatis ini dapat dikontrol menggunakan aplikasi Blynk di perangkat smartphone. Menurut dia, pengaplikasian penyemprot hama otomatis sangat bermanfaat untuk petani mengingat hingga saat ini kebanyakan petani masih melakukan penyemprotan manual.

Menariknya, Ma’wa adalah penerima Beasiswa Program Kuliah Tani Pondok, di mana para penerima beasiswa ini gratis seluruh pembiayaan baik kuliah maupun mondoknya serta mendapat subsidi bahan makanan pokok tiap bulan.

BacaJuga

Sambut Kemerdekaan, Kilang Cilacap Gelar 6 Turnamen Cabang Olahraga

Pekerja Kilang Cilacap Kunjungi Panti Lansia & Panti Asuhan

Dengan alat penyemprot otomatis ini, petani tidak perlu mengontrol satu per satu tanamannya karena alat sudah dilengkapi sensor gerak. Sensor gerak ini mendeteksi hama yang mungkin menjadi organisme Pengganggu Tanaman (OPT) sehingga

“Selama ini penyemprotan hama dilakukan secara manual. Tapi dengan alat ini penyemprotan bisa dilakukan otomatis ketika hama mendekati tanaman,” kata Ma’wa, di sela sidang skripsi di gedung STMIK Komputama, Cimanggu, Cilacap, Selasa (5/8/2025).

Menurut dia, durian merupakan salah satu komoditas pertanian dengan nilai ekonomi yang tinggi di Indonesia. Namun dalam proses budidayanya, para petani kerap menghadapi kendala berupa serangan hama yang dapat menurunkan kualitas serta jumlah panen, seperti yang terjadi di wilayah Kebun Cipetir, Desa Bener, Kecamatan Majenang, lokasi penelitian.

“Metodologi yang diterapkan dalam penelitian ini adalah model Waterfall, yang terdiri dari lima tahapan utama: analisis kebutuhan, perancangan, implementasi, pengujian, dan pemeliharaan,” ujarnya.

Ma’wa yang kedua orangtuanya petani mengerti betul kesulitan ketika menghadapi hama. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa sistem berhasil dibangun dan mampu menyemprotkan cairan secara otomatis ketika sensor mendeteksi keberadaan pohon durian kecil, serta dapat dioperasikan secara manual melalui aplikasi. 

Sistem ini terbukti lebih efisien dan memudahkan petani dalam melakukan penyemprotan secara teratur dan tepat waktu, serta mengurangi ketergantungan terhadap metode penyemprotan manual.

Terpisah, Ketua STMIK Komputama Majenang, Kusnana, M.Kom mengatakan purwarupa penyemprot hama berbasis IOT yang dilakukan Siti Janatul Ma’wa berpotensi dikembangkan di masa depan sebagai upaya otomatisasi di bidang pertanian. Meski masih berupa prototipe, penyemprot yang mengandalkan sensor ini terbukti bisa bekerja dengan baik.

Dia berharap, ke depan inovasi ini akan dikembangkan dan berdaya guna untuk masyarakat sehingga sesuai dengan visi misi STMIK Komputama sebagai kampus berdampak. Kini, prototipe masih terbatas pada pohon durian kecil di bawah dua meter. Namun, setelah pengembangan, alat ini bisa diterapkan ke pohon besar dan berbagai macam tanaman di luar durian. 

“Harapannya ke depan petani bisa menerapkan teknologi tepat guna. Sebagai kampus teknologi, kami tentu ingin memiliki karya yang bermanfaat dan bisa diaplikasikan langsung oleh masyarakat,” jelas Kusnana.

 

 

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

Bersama Bulog, Satgas Pangan Polresta Banyumas Gelar GPM Distribusikan Beras SPHP

Selanjutnya

Dindik Banyumas Tindaklanjuti Aduan Pembelian LKS, Pastikan Larang Adanya Pungutan

Sorotan

Sejarah Pabrik Gula Kalibagor, Banyumas

Sir Edward Cooke Jr. dan Kisah Berdirinya Pabrik Gula Kalibagor

Longsor Sirampog Rusak 100 Rumah: Ahli Geologi Ungkap Risiko Tinggi dan Rekomendasikan Relokasi

Sejarah Koperasi di Indonesia

Dari Purwokerto ke Indonesia: Sejarah Panjang Koperasi yang Mengubah Bangsa

Populer Minggu ini

1.180 Honorer R4 Banyumas Desak Pemkab Segera Ajukan Usulan Menjadi P3K

Jalan Sehat Meriahkan HUT ke-80 RI di Desa Sudagaran, Roti 17 Meter Jadi Ikon Acara

Kampelmas: Inovasi UIN Saizu Purwokerto Mengubah Wajah KKN Indonesia

Pilihan Pembaca

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Marathon Ziarah dan Sowan Masyayikh

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In