Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Mahasiswa KKN Unsoed Sosialisasi Pencegahan Penyakit Ternak

Penulis Tim Redaksi
Rabu, 7 Agustus 2024
Topik Purwokerto
A A

Purwokerto, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Unsoed menginisiasi untuk mengedukasi peternak tentang pencegahan gejala penyakit lumpy skin disease (LSD) di Desa Kaleng dan Desa Krandegan, Kecamatan Puring, Kabupaten Kebumen. LSD merupakan penyakit infeksius atau menular yang disebabkan oleh virus capropoxvirus pada ternak, khususnya sapi dan kambing.

Dosen Pembimbing Lapangan, Nurchamidah menyampaikan tim KKN memberikan sosialisasi pencegahan penyakit ternak dengan tema “Sapi Sehat, Kambing Unggul, Peternak Jaya”. Sosialisasi ini untuk mengedukasi dan menambah wawasan para peternak tentang kesehatan ternak di dua desa tersebut yang di gelar di Aula Desa Krandegan, Puring, Kebumen, Sabtu (3/8/2024).

“Sosialisasi ini untuk mengedukasi dan menambah ilmu pengetahuan para peternak tentang pemeliharaan kesehatan hewan ternak. Melalui edukasi ini minimal dapat memberikan upaya dan cara pencegahan dari penyakit LSD,” paparnya.

BacaJuga

Tenaga Pendamping Ditarget Operasikan Kopdes

Wabup Banyumas Resmikan MCK Umum, Ajak Warga Tingkatkan PHBS

Narasumber, Chomsiatun Nurul Hidayah menjelaskan LSD sering disebut dengan penyakit latto latto. Virus capropoxvirus rata-rata menyerang sapi dan kerbau umur kurang dari 1 tahun yang dipengaruhi oleh ras dan status imun ternak.

“Gejala LSD sendiri terdapat lesi atau benjolan di daerah leher, kepala, kaki, ekor dan alat reproduksi. Selain itu, kondisi ternak lemah, demam mencapai 40,5 derajat celcius, dan terdapat leleran pada hidung dan mata,” papar Dosen Fakultas Peternakan Unsoed tersebut.

Chomsiatun menambahkan, terdapat lima penularan LSD pada ternak, yaitu melalui serangga penghisap darah, kontak langsung antarhewan sakit dan sehat, penularan oleh induk kepada calon ternak yang dikandung, pemakaian jarum suntik berulang, dan kontaminasi pakan dan air minum.

“LSD dapat dicegah dengan mengoptimalkan manajemen peternakan seperti mengatur jadwal kawin dan kelahiran ternak. Tidak hanya itu, penting bagi para peternak untuk mengenali sejak awal gejala LSD dan segera lapor apabila terdapat gejala tersebut,” jelasnya.

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

KPU Banyumas Juara 1 Medsos KPU Terpuji

Selanjutnya

Lawan Hoaks! Tular Nalar Mafindo – PMII Purwokerto Adakan Sekolah Kebangsaan

Sorotan

Purwokerto Kota Nyaman

Kenapa Purwokerto Kian Dikenal Bukan Kota yang Istimewa, Tapi Sebagai Kota yang Nyaman?

Rekomendasi Kuliner Khas Purwokerto dan Baturraden

Kelezatan Kuliner Tradisional Baturraden: Nuansa Pedesaan Hingga Tengah Hutan

Sejarah Koperasi di Indonesia

Dari Purwokerto ke Indonesia: Sejarah Panjang Koperasi yang Mengubah Bangsa

Populer Minggu ini

Kolaborasi Jadi Kunci UMKM Naik Kelas. Program Kerjasama PUM Belanda dan Tumata Indonesia Banjarnegara

Seminar Nasional LPPM Unsoed Dorong Ketahanan Pangan Berkelanjutan Lewat Inovasi Pertanian

Gen Z Didorong Kuasai Digital Marketing, Kominfo Banyumas dan Irfan Bahtiar Ajak Brand Lokal Naik Kelas

Pilihan Pembaca

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam

Purwokerto Ke Jogja Berapa Jam? Ini Jawabannya!

Apakah Banyumas termasuk Purwokerto

Apa Bedanya Purwokerto dan Banyumas? Ini Penjelasannya!

Sambut Harlah Ke-91, Ansor Banyumas Marathon Ziarah dan Sowan Masyayikh

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In