Berita Terbaru Seputar Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Raya
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan
Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
Berita Terbaru Purwokerto dan Banyumas Sekitarnya

Lelang Keris Dibuka dengan Harga Fantastis Hingga Puluhan Juta

Minggu, 27 April 2025
Topik Purbalingga
A A

BANYUMAS – Halal Bihalal Pecinta Keris Nusantara di Desa Sida Kangen, Purbalingga,pada Minggu 27 April 2025 diisi dengan lelang keris pusaka. Yang menarik lelang keris di rumah Mranggi Sadali tersebut dibuka dengan harga fantastis mulai Rp 35 juta. 

Acara tahunan yang diinisiasi oleh Paguyuban Tosan Aji Kebo Teki Banyumas bekerja sama dengan komunitas Taji Mas, sebagai ajang silaturahmi, tukar ilmu, hingga upaya pelestarian budaya pusaka Nusantara.

Di tengah deretan keris pusaka yang dipamerkan, juga digelar lelang istimewa salah satu koleksi langka yakni, Keris Nagaliman, yang dibuka dengan harga fantastis Rp 35 juta. Antusiasme peserta pun terlihat saat beberapa pegiat keris saling adu penawaran untuk memperebutkan benda bertuah tersebut.

BacaJuga

Ketua DPRD Purbalingga Bambang Irawan Bantah Terlibat Kasus Narkoba: Siap Tempuh Jalur Hukum

Polres Purbalingga Ungkap Tiga Kasus Kekerasan dalam Operasi Aman Candi 2025, Delapan Tersangka Diamankan

“Kegiatan ini bukan hanya dari Banyumas, tapi juga merangkul saudara-saudara dari Wonosobo, Cilacap, Banjarnegara, Pemalang, dan berbagai daerah lain. Tujuan utamanya nguri-uri budaya, terutama keris, warisan nenek moyang kita,” ujar Ketua Panitia, Chune Ebeg Mayong.

Ia menambahkan, selain ajang halal bihalal, acara ini juga menjadi wadah berkumpulnya para kolektor, pedagang (bakul), hingga hunter keris untuk saling berbagi pengetahuan (kawruh).

Sesepuh Keris Banyumas, Eddy Wahono menegaskan, pentingnya pelestarian dan edukasi mengenai tosan aji.

 

“Besi rongsok kalau sudah diolah dan di-pamor bisa jadi benda luar biasa. Saya merawat sendiri sekitar 250 pusaka, tidak pakai bahan kimia yang merusak. Ini saya pelajari dari papi saya, warisan turun-temurun,” ungkapnya.

Menurut Eddy, keris bukan sekadar benda, melainkan misteri yang sarat makna dari proses pembuatan hingga pamor yang terbentuk.

“Kalau budaya kita tidak dijaga, siapa lagi yang akan melestarikannya? Mari kita promosikan gerakan mencintai budaya, karena budaya adalah tonggak dari negara,” tutup Eddy Wahono dengan penuh harap.

Dalam kesempatan itu, para peserta juga berbagi pengalaman kunjungan ke berbagai daerah, seperti Grobogan dan Temanggung, serta persiapan menghadiri Jambore Keris di Solo bulan depan dan Pusaka Cirebonan.

Mranggi Sadali sebagai lokasi dipilih bukan tanpa alasan. Tempat ini merupakan simbol dari perajin sarung dan penjamas pusaka di Banyumas, menjadi pengingat akan pentingnya merawat bukan hanya fisik keris, tapi juga nilai-nilai spiritual dan budaya yang terkandung di dalamnya. 

BagikanBagikanPinBagikanBagikanKirim
Sebelumnya

KAI Daop 5 dan Pemkab Banyumas Bahas Pengembangan Pintu Barat Stasiun Purwokerto

Selanjutnya

Mahasiswi Apoteker Asal Purbalingga Jadi Lulusan Terbaik UNPAD, Peraih Dexa Medica Award 2025

  • Profil
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat Ketentun
suarabanyumas.co.id ©2025 

Tidak ditemukan hasil
Lihat semua salu
  • Terbaru
  • Banyumasiana
  • Pilihan

suarabanyumas.co.id ©2025 

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In