BANYUMAS – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Banyumas sejak Rabu hingga Kamis (10–11/9/2025) memicu rentetan bencana tanah longsor, banjir luapan, hingga pohon tumbang di berbagai kecamatan. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyumas mencatat, sedikitnya puluhan titik bencana terjadi di tujuh zona wilayah terdampak, dengan kondisi paling parah menimpa Kecamatan Tambak, Gumelar, dan Purwojati.
“Berdasarkan laporan pemantauan aplikasi RONWASNA dan Call Center BPBD, hingga Kamis siang tercatat lebih dari 70 kejadian bencana di berbagai kecamatan. Dampaknya ada rumah terancam, akses jalan terputus, hingga 42 kepala keluarga terisolir di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak,” kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Banyumas, Budi Nugroho, Kamis (11/9/2025).
Zona Rawan Bencana
Di wilayah Zona 1 (Tambak, Sumpiuh, Kemranjen), longsor paling banyak terjadi di Desa Watuagung, Kecamatan Tambak. Tebing yang ambrol menutup total jalan kabupaten dan memutus akses warga, termasuk membawa batu besar ke jalan. Sementara di Kecamatan Kemranjen, longsor dan banjir melanda Desa Karanggintung dan Sibrama.
Zona 2 (Wangon, Lumbir, Gumelar) juga mengalami kerusakan serius. Di Gumelar, longsor menutup akses jalan Ajibarang–Lumbir dan membuat satu RW di Grumbul Cikokol Desa Samudra terisolir. Longsor juga menutup jalan utama Gumelar–Lumbir di Grumbul Baron.
Di Zona 3 (Rawalo, Kebasen, Purwojati, Jatilawang), banjir dan longsor meluas. Jembatan Kali Sungkalan di Desa Sidamulih, Kecamatan Rawalo, roboh akibat longsor. Di Purwojati, banjir melanda Desa Gerduren dan Karangnagka, bahkan dua ekor ternak dilaporkan terbawa arus, satu di antaranya belum ditemukan.
Sementara itu, Zona 4 (Ajibarang, Pekuncen, Cilongok) juga terdampak longsor beruntun di Gununglurah, Rancamaya, hingga Tipar Kidul. Akses jalan dan lokasi wisata sempat terganggu. Di Pekuncen, longsor di Desa Cikembulan menutup jalan desa dan membuat jalan kabupaten licin.
Zona lainnya, seperti Zona 5 (Patikraja, Somagede, Banyumas) hingga Zona 7 (Baturraden, Sokaraja, Kedungbanteng, Sumbang), juga tidak luput dari bencana berupa pohon tumbang, talud longsor, hingga banjir luapan.
BPBD Banyumas bersama masyarakat setempat telah melakukan penanganan darurat di sejumlah titik. Beberapa ruas jalan yang tertutup longsor mulai bisa dilalui setelah dilakukan pembersihan material.
“Upaya penanganan sementara dilakukan dengan gotong royong warga dibantu relawan dan tim BPBD. Kami juga terus melakukan pemantauan cuaca dan kebencanaan melalui aplikasi RONWASNA,” jelas Budi Nugroho.
Ia mengimbau masyarakat tetap waspada karena potensi cuaca ekstrem masih tinggi. “Kami minta warga yang tinggal di daerah rawan longsor atau bantaran sungai meningkatkan kewaspadaan, terutama pada malam hari,” tambahnya.
Masyarakat dapat melaporkan kondisi darurat melalui Call Center BPBD Banyumas di 081548808886 atau menghubungi posko yang siaga 24 jam.