Purwokerto, suarabanyumas.co.id – Hetero Space Purwokerto kembali menghadirkan gelaran akbar bertajuk Hetero Fest 2025, sebuah festival dua hari penuh yang akan berlangsung pada 26–27 September 2025 di kawasan Hetero Space, Purwokerto. Acara ini digagas sebagai ruang kolaborasi kreatif yang mempertemukan pelaku UMKM, komunitas seni, kreator digital, hingga masyarakat luas dalam satu panggung perayaan kreativitas.
Festival ini diproyeksikan menghadirkan sekitar 6.000 pengunjung selama dua hari. Rangkaian acara meliputi pameran UMKM, workshop kreatif, pertunjukan seni budaya, kompetisi e-sport, pemutaran film, hingga konser musik independen lokal. “Hetero Fest bukan sekadar event hiburan, melainkan wadah untuk menguatkan jaringan kreatif dan memberi ruang apresiasi bagi talenta lokal Banyumas Raya,” jelas Irfan Bahtiar, Manager Event sekaligus founder @infopurwokerto.
Hetero Fest 2025 juga menghadirkan berbagai aktivitas menarik sejak pagi hingga malam hari. Mulai dari workshop Canva, CapCut, dan TikTok content creation, kids playdate, sendratari Jagabaya Nuswantara, hingga stand up comedy show. Semua dirancang inklusif agar bisa dinikmati oleh berbagai lapisan masyarakat, baik anak muda, keluarga, hingga komunitas kreatif.
Tak hanya itu, pengunjung juga bisa menikmati bazaar UMKM dengan 15 tenda produk kuliner dan kerajinan lokal. Menurut Irfan, kehadiran pelaku usaha kecil ini adalah bagian penting dari semangat festival. “Kami ingin memastikan UMKM lokal mendapat panggung, bukan hanya untuk berjualan, tapi juga memperluas jejaring bisnis dan membangun brand di mata masyarakat,” tambahnya.
Di bidang seni budaya, Hetero Fest menghadirkan kolaborasi dengan komunitas lokal, seperti Banyumas Heritage Community, Standupindo Purwokerto, Kelompok Logawa, hingga Komunitas Berkain. Ada pula sesi jelajah kota dan pameran fotografi yang menghadirkan perspektif baru tentang identitas Banyumas.
Selain itu, kompetisi e-sport Free Fire juga menjadi magnet tersendiri, dengan sistem battle ground squad yang berlangsung selama dua hari. Irfan menegaskan, masuknya e-sport dalam agenda festival merupakan cara untuk merangkul generasi muda yang semakin dekat dengan dunia digital. “Kami ingin menunjukkan bahwa ruang kreatif tidak terbatas pada seni atau UMKM, tetapi juga bisa hadir dalam bentuk ekosistem digital seperti e-sport,” ujarnya.
Hetero Fest 2025 juga menggandeng berbagai komunitas musik, salah satunya Heartcorner Collective, yang akan menghadirkan pertunjukan musik independen di panggung utama. Sementara komunitas K-pop akan menggelar sesi noraebang (karaoke bersama) sebagai bentuk ekspresi budaya populer yang kini digandrungi anak muda.
Dengan beragam agenda tersebut, Hetero Fest 2025 diharapkan tak hanya menjadi hiburan, tetapi juga momentum penting bagi pertumbuhan ekosistem kreatif Banyumas. “Harapan kami, Hetero Fest bisa jadi agenda tahunan yang ditunggu masyarakat. Lebih dari itu, festival ini adalah simbol kolaborasi, ruang belajar bersama, dan panggung bagi kreativitas lokal untuk bersinar,” pungkas Irfan.