PURWOKERTO, suarabanyumas.co.id – Ketua PC Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Banyumas, Gus M Sa’dullah, ikuti Training of Trainers (TOT) Dai dan Daiyah Ekonomi Syariah. Agenda ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Ekonomi Syariah (FESYar) Jawa 2025 yang digelar Bank Indonesia (BI) di Surabaya, pada 11–12 September 2025.
Acara diikuti 55 peserta dari berbagai daerah di Pulau Jawa, terdiri atas dai, daiyah, tokoh agama, dan perwakilan lembaga dakwah. Kehadiran Gus M Sa’dullah merupakan wujud komitmen LDNU Banyumas untuk mendukung literasi ekonomi syariah yang semakin relevan dengan kebutuhan umat.
Pelatihan ini difokuskan untuk memperkuat peran dai dan daiyah dalam membumikan nilai-nilai ekonomi Islam di tengah masyarakat. Materi yang diberikan mencakup pemahaman komprehensif soal keuangan syariah, peningkatan kapasitas penyampaian dakwah, pembentukan duta literasi, hingga pengembangan jaringan lintas wilayah.
Sejumlah narasumber nasional turut hadir, antara lain Ketua MUI Pusat KH Cholil Nafis, Ketua Komisi Dakwah MUI Pusat Dr. KH Ahmad Zubaidi, serta pejabat BI seperti Irfan Farulian dan Rifki Ismal. Mereka memberikan perspektif akademis sekaligus praktis tentang penguatan ekosistem ekonomi syariah.
Dalam keterangannya, Gus M Sa’dullah menilai pelatihan ini merupakan langkah strategis bagi para dai. “Dai hari ini dituntut untuk relevan dengan kebutuhan umat. Pemahaman terhadap ekonomi syariah menjadi penting agar pesan dakwah kita tidak hanya menyentuh akidah dan akhlak, tetapi juga memberikan solusi dalam kehidupan ekonomi masyarakat,” tegas Pengasuh Ponpes Ath Thohiriyyah 2 Karangklesem, Purwokerto Selatan ini.
FESYar Jawa 2025 sendiri merupakan agenda tahunan BI untuk memperkuat peran ekonomi dan keuangan syariah di level regional. Selain TOT, rangkaian acara mencakup seminar nasional, tabligh akbar, talkshow, workshop, pameran produk halal, business matching, kompetisi wirausaha, hingga fashion show berbasis produk syariah.
Kegiatan ini juga menghadirkan program khusus bagi generasi muda, seperti kompetisi konten kreator ekonomi syariah dan showcasing UMKM pesantren. Dengan begitu, FESYar diharapkan mampu menyentuh berbagai lapisan masyarakat, termasuk kalangan milenial dan Gen-Z.
Bank Indonesia menegaskan, peran dai dan daiyah sangat vital dalam memperluas literasi ekonomi syariah. Melalui TOT ini, para peserta diharapkan dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyampaikan pesan dakwah ekonomi secara kontekstual dan aplikatif.
Bagi Gus M Sa’dullah, keterlibatan dalam TOT ini tidak hanya sebatas representasi, tetapi juga tanggung jawab untuk membawa semangat literasi ekonomi syariah ke Banyumas. “Insyaallah, bekal dari pelatihan ini akan kami teruskan di daerah agar umat makin paham, mandiri, dan berdaya secara ekonomi sesuai prinsip syariah,” ujarnya.