PURWOKERTO – Di tengah gempuran merek asing yang menguasai pasar minuman kopi dan teh di Indonesia, dua brand lokal asal Banyumas, Jawa Tengah, justru mencuri perhatian. MASCafe dan HEJO hadir bukan sekadar menawarkan rasa, tetapi membawa misi, cerita, dan kebanggaan lokal Banyumas.
Berangkat dari keresahan atas mahalnya harga minuman serta memudarnya identitas rasa lokal, kedua brand ini ingin mengembalikan makna sejati ngopi dan ngeteh sebagai pengalaman kultural, bukan sekadar rutinitas gaya hidup.
MASCafe: Mas Bukan Sekadar Sapaan, tapi Simbol Emas
Pemilik MASCafe, Lucky Firdaus Chandra, menjelaskan bahwa dalam budaya Banyumas, “Mas” bukan hanya sapaan sopan, tetapi juga mencerminkan karakter lelaki yang bertanggung jawab, hangat, dan dewasa. Dalam bahasa Indonesia, “mas” juga berarti emas—logam mulia yang berharga dan tak lekang oleh waktu.
“Kami ingin anak-anak Banyumas bangga memakai nama ini, bahwa kita bisa punya merek sendiri yang tak kalah dari luar negeri,” ujar Lucky saat ditemui, Kamis (7/8/2025).
Dengan desain booth unik, maskot lokal Bawor, serta harga bersahabat, MASCafe berupaya menghubungkan rasa kopi dengan budaya dan identitas Banyumas.
HEJO: Teh Hijau dari Jiwa yang Segar
Saudara muda MASCafe ini fokus pada teh. Kata hejo berarti hijau dalam bahasa Sunda dan Banyumas—melambangkan ketenangan, alam, dan harapan baru.
Dibungkus kemasan bersih dan cerah, HEJO menghadirkan rasa khas yang ringan namun membekas tanpa dominasi perisa buatan. “Kami ingin HEJO bisa jadi teman ngobrol di warung, diskusi kampus, bahkan rapat kantor. Semua segmen bisa menikmati,” ujar Riski, manajer operasional MASCafe dan HEJO.
Gerakan Budaya, Bukan Sekadar Jualan
Bagi penikmatnya, seperti Rama, rasa yang dihadirkan MASCafe dan HEJO memancarkan semangat persahabatan. Dengan harga mulai Rp4.500 hingga Rp14.000, keduanya terjangkau bagi semua kalangan.
Pendiri MASCafe & HEJO menegaskan, “Minuman kami mungkin sederhana, tapi misinya besar. Kami ingin jadi bukti bahwa dari Banyumas pun bisa lahir brand nasional yang kuat, punya visi, dan tetap setia pada akar lokalnya.”
Ekspansi Nasional, Tetap Membumi
Berbasis di Banyumas, MASCafe dan HEJO kini mulai melebarkan sayap ke kota-kota lain. Tanpa mengandalkan model waralaba instan, keduanya memilih ekspansi organik—membina mitra lokal, membangun jejaring, dan menjaga kualitas.
Slogan mereka, “Nikmati kopinya, resapi ceritanya. Seruput tehnya, hirup segarnya,” menjadi penegas bahwa kearifan lokal bukan penghalang untuk berkembang, justru menjadi fondasi kuat bersaing di pasar nasional.