PURWOKERTO — Lonjakan penumpang kereta api kembali terjadi di wilayah Daerah Operasi (Daop) 5 Purwokerto pada hari terakhir libur panjang Idul Adha 1446 H. Sejak pagi hingga siang, antrean penumpang tampak mengular di sejumlah stasiun utama. PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatat tingkat keterisian tempat duduk (okupansi) mencapai angka fantastis: 139 persen.
“Ini adalah salah satu arus balik tertinggi sepanjang tahun,” ujar Krisbiyantoro, Manager Humas Daop 5 Purwokerto, dalam keterangannya, Senin (9/6). “Total ada 14.154 tiket yang terjual untuk keberangkatan hari ini, padahal kapasitas normal hanya 10.179 kursi.”
Hingga pukul 12.00 WIB, jumlah penumpang yang tercatat naik kereta dari wilayah Daop 5 mencapai 17.424 orang, sedangkan penumpang yang turun sebanyak 13.574 orang. Angka ini diprediksi masih akan terus bertambah hingga malam hari.
Lima stasiun terpadat yang mencatat pergerakan penumpang terbesar hari ini antara lain:
1. Stasiun Purwokerto: 6.065 penumpang naik, 6.372 turun
2. Stasiun Kutoarjo: 2.214 naik, 1.483 turun
3. Stasiun Kroya: 1.749 naik, 1.268 turun
4. Stasiun Kebumen: 1.531 naik, 767 turun
5. Stasiun Gombong: 1.114 naik, 620 turun
“Stasiun Purwokerto dan Kutoarjo menjadi dua titik konsentrasi utama. Kami telah mengerahkan seluruh personel dan menambah fasilitas layanan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang,” ujar Krisbiyantoro.
Ia menambahkan bahwa PT KAI Daop 5 telah mengoptimalkan operasional sejak awal libur Iduladha. Langkah-langkah seperti penambahan kereta tambahan dan peningkatan layanan di stasiun dilakukan guna memastikan perjalanan pulang warga berjalan lancar, aman, dan nyaman.
Meski menghadapi kepadatan yang tinggi, suasana di stasiun-stasiun tetap tertib dan kondusif. Petugas di lapangan sigap membantu penumpang, terutama mereka yang bepergian bersama keluarga atau membawa barang bawaan cukup banyak.
PT KAI Daop 5 menyampaikan terima kasih atas kepercayaan masyarakat. “Tingginya minat ini menunjukkan bahwa kereta api semakin menjadi pilihan utama masyarakat untuk perjalanan jarak jauh. Ini menjadi motivasi bagi kami untuk terus memperbaiki kualitas layanan transportasi publik yang andal dan berkelanjutan,” tutup Krisbiyantoro.