PURWOKERTO – Proyek strategis nasional pembangunan Tol Pejagan–Cilacap mulai menunjukkan progres nyata. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan fisik jalan tol sepanjang 95,3 kilometer itu akan dimulai pada tahun 2029, setelah seluruh tahapan perencanaan dan perizinan rampung.
“Yang masuk wilayah Banyumas hampir 50 persen, atau kurang lebih 40 kilometer,” ujar Dirjen Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief Dienaputra, saat audiensi dengan Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, Kamis (22/10/2025) petang.
Arief menjelaskan, proyek Tol Pejagan–Cilacap merupakan prakarsa pemerintah, sehingga seluruh tahapan awalnya—mulai dari perencanaan, studi kelayakan hingga desain—disiapkan oleh pemerintah. Saat ini proyek tersebut tengah memasuki tahap pre-feasibility study dengan dukungan teknis dari Pemerintah Australia.
“Tahapan studi ini diperkirakan selesai Januari 2026. Namun tadi Pak Bupati meminta agar bisa dipercepat, mudah-mudahan bisa selesai Desember tahun ini,” kata Arief.
Tahapan Teknis dan Jadwal Pembangunan
Usai pre-feasibility study rampung, pemerintah akan melanjutkan ke proses perizinan, antara lain TK KPR, izin dari Kementerian ATR/BPN, serta izin lingkungan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
“Setelah semua itu selesai, kita memiliki desain detail dan baru bisa dilelangkan. Jadwal sementara, pelelangan dilakukan pada kuartal IV tahun 2026 atau sekitar bulan Agustus,” jelasnya.
Jika seluruh proses berjalan lancar, kontrak proyek bisa diteken pada tahun 2027, disusul dengan pembebasan lahan, sebelum konstruksi dimulai pada 2029.
“Untuk total waktu pembangunan, diperkirakan membutuhkan sekitar lima tahun,” tambahnya.
Dampak Ekonomi untuk Banyumas
Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono menyambut positif rencana pembangunan tersebut. Ia menilai, kehadiran jalan tol Pejagan–Cilacap akan menjadi pengungkit pertumbuhan ekonomi baru di wilayah selatan Jawa Tengah, terutama Banyumas yang dilintasi hampir separuh trase tol.
“Dengan adanya tol ini, konektivitas antarwilayah akan semakin terbuka. Pemkab juga sudah menyiapkan kawasan industri di Wangon dan Ajibarang sebagai titik pengembangan investasi baru,” kata Sadewo.
Menurutnya, begitu ada investor yang tertarik, Pemkab Banyumas siap menawarkan kawasan industri tersebut sebagai lokasi potensial bagi sektor manufaktur maupun logistik yang akan diuntungkan dengan akses langsung tol.
“Kami berharap pembangunan ini tidak hanya memperlancar arus transportasi, tapi juga membuka peluang ekonomi dan lapangan kerja bagi masyarakat Banyumas,” tegasnya.
Dengan panjang mencapai hampir seratus kilometer dan melintasi empat kabupaten — Tegal, Brebes, Banyumas, dan Cilacap — jalan tol ini nantinya akan menjadi uratan penting jaringan Trans Jawa bagian selatan, mempercepat arus barang dan jasa dari pesisir utara hingga wilayah selatan Jawa Tengah.








